Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, penambahan jumlah pesawat yang dibeli merupakan perubahan penggunaan hasil dana IPO yang telah disetujui pemegang saham saja. Awalnya, 80 persen untuk pengembangan armada. "Penggunaan dana ini kita dapat pesawat yang lebih banyak. Alasannya karena kondisi pasar yang berubah. Awalnya penambahan dengan sewa operasi tapi dalam perkembangan ada masalah. Makanya pakai pembelian langsung untuk dapat delivery slot," ujar Emirsyah usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Tangerang.
Dijelaskan Emirsyah, dana bersih hasil IPO sampai 31 Desember 2011 mencapai Rp 3,187 triliun. Dana yang terpakai untuk realisasi pengembangan armada Rp 1,152 triliun. Sedangkan untuk belanja modal Rp 255 miliar. Sehingga total dana penawaran saham perdana yang belum dipakai Rp 1,779 triliun.
"Di mana dana IPO pengembanagn armada baru Rp 1,397 triliun yang belum terealisasikan. Dengan dana yang sama kita dapat pesawat yang lebih banyak dan bagus," ungkap Emirsyah. Menurut Emirsyah, penambahan armada tersebut karena perseroan melihat pertumbuhan pasar dan traffic penerbangan yang lebik baik. Karakteristik penumpang juga disesuaikan dengan tipe pesawat.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan menambahkan, alokasi dana IPO untuk membeli tambahan pesawat tersebut sama. Yaitu 80 persen untuk armada dan 20 persen untuk belanja modal."Alasan kita merubah pembelian ini karena melihat kondisi pasar yang tumbuh pesat. Saat ini ketersediaan pesawat di lapangan sulit. Karena aircraft delay. Perseroan harus melakukan ini untuk menyelamatkan rencan 5 tahun perusahaan," ungkap Elisa. (cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... XL Axiata Belanja Modal USD 200 Juta
Redaktur : Tim Redaksi