"Mayoritas dari belanja modal untuk menambah layanan data, sebanyak dua per tiga akan dialokasikan untuk penambahan jaringan 3G. Sumber dana untuk belanja modal berasal dari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/ebitda)," katanya.
Tahun lalu, total pengguna layanan data perseroan mencapai 25,5 juta atau setara dengan 55 persen dari total pelanggan. Selain itu, trafik penggunaan data tumbuh 295 persen dari 2,7 petabyte menjadi 10,6 petabyte. Hasnul menambahkan perseroan juga membuka opsi untuk menerbitkan obligasi atau mencari kredit perbankan yang akan digunakan untuk membiayai kembali utang XL Axiata.
"Rencana untuk menerbitkan obligasi dan mencari pinjaman belum dipastikan. Tetapi kalau rencana tersebut direalisasikan, dananya akan digunakan untuk membiayai kembali utang XL Axiata," papar Hasnul.
Pada 26 April mendatang, XL Axiata memiliki obligasi jatuh tempo dan bunga senilai Rp1,54 triliun. Rencananya, XL Axiata menggunakan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri yang sudah dimiliki oleh perseroan senilai Rp 998 miliar dan dana internal sebesar Rp 502 miliar untuk memenuhi kewajiban jatuh tempo tersebut.
Pada 2011, laba bersih XL Axiata merosot 2,07 persen menjadi Rp2,83 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp2,89 triliun. Penurunan laba ini disebabkan kenaikan beban penyusutan dari Rp4,07 triliun pada 2010 menjadi Rp4,61 triliun. Perseroan juga berencana membagi dividen sebesar 35 persen dari perolehan laba bersih pada 2011 atau setara dengan Rp990,5 miliar. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinar Mas Kejar Premi Rp 4,5 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi