jpnn.com, JAMBI - Pengembangan perluasan Bandar Udara di Provinsi Jambi terus dikebut Angkasa Pura 2 dan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.
Baik itu Bandara Sultan Taha Saipudin Jambi, Bandar Udara Muara Bungo, maupun Bandar Udara Depati Parbo Kerinci.
BACA JUGA: Nenek 60 Tahun Ditemukan Tewas Terbungkus Karpet dan Terikat
Untuk Bandara STS Jambi, Varial Adhi Putra, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, mengatakan, akan ada penambahan fasilitas operasional bandara dari angkasa pura II. Berupa penambahan pintu masuk ke pesawat (Garbarata).
"Kita tambah 2 Garbalatar sehingga menjadi empat," sampainya.
BACA JUGA: Diwun Tewas Ditembak Polisi, Warga Rusak Mobil Patroli
Selebihnya, Varial juga menyebut akan ada penambahan ruas landasan terbang.
"Dari sebelumnya panjang landasan 2.250 meter menjadi 2.600 runwaynya," bebernya. Dengan harapan pada tahun 2019, infrastruktur ini direncanakan telah bisa digunakan.
BACA JUGA: Musra Dicegat, Ditodong Senpi, Uang Kebutuhan Lebaran Raib
Sedangkan pembebasan lahan Bandar Udara Depati Parbo, kata
Varial Adhi Putra, masih terkendala pembebasan lahan karena status kepemilikan tidak jelas. "Hanya 8 hektar yang baru terealisasi, lainnya karena tidak tahu lokasi tanah yang hendak dibebaskan milik siapa," ujarnya, kemarin.
Sebenarnya, pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar Rp 30 M untuk pembebasan lahan 30 H. Dana itu bantuan dari pemerintah Rp 15 M, pemerintah provinsi Rp 15 M. "Pemerintah provinsi Jambi itu menganggarkan pada tahun 2017," pungkasnya. (aba)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurir Antarprovinsi Ini Simpan Sabu-sabu di Celana Dalam
Redaktur & Reporter : Budi