Tambah Mahal, Pertamax Makin Dijauhi

Pertamina Gelontor Stok ke Daerah

Sabtu, 12 Maret 2011 – 19:20 WIB
JAKARTA - Konsumsi Pertamax dan Pertamax Plus selama bulan Februari 2011 mengalami penurunan 12,77 persen dibanding bulan sebelumnyaTak heran, stok kedua jenis BBM non-subsidi itu saat ini sangat melimpah

BACA JUGA: Palm Mansion, Pelopor Tren Back to City

Pertamax tersedia untuk 70 hari dan Pertamax Plus untuk 90 hari.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Tubagus Haryono mengakui bahwa konsumsi BBM nonsubsidi selama bulan Februari mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya
Total konsumsi Pertamax dan Pertamax Plus selama bulan Februari 2011 turun 62.838 kiloliter atau lebih rendah 12,77 persen Januari

BACA JUGA: IHSG Terimbas Gempa di Negeri Sakura

"Secara total menurun," tuturnya.

Dia menyebutkan, konsumsi Pertamax selama bulan Februari 2011 mencapai 53.054 kiloliter (KL), turun jika dibandingkan konsumsi Pertamax pada bulan sebelumnya yang mencapai 62.727 KL
Sedangkan konsumsi Pertamax plus, cenderung bergerak stagnan

BACA JUGA: AirAsia Indonesia Ingin Angkut 5 Juta Penumpang

"Konsumsi Pertamax Plus di bulan Februari mencapai 9.781 KL, naik tipis dibanding Januari yang mencapai 9.307 KL," lanjutnya.

Konsumsi kedua jenis BBM yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah ini jika ditotal mencapai 62.838 KL, sementara pada bulan Januari 2011 konsumsi keduanya secara nasional mencapai 72,034 KLTubagus memperkirakan penurunan konsumsi ini akibat kenaikan harga Pertamax yang mencapai Rp 8.100 per liternya."Ini mungkin pengaruhi penjualan," jelasnya.

Sedangkan untuk stok BBM secara nasional, saat ini aman di level 4 juta kilo liter (KL) dengan rincian 3,3 juta KL untuk BBM subsidi dan sisanya untuk non subsidi"Selain BBM nonsubsidi yang jumlahnya melimpah, stok premium saat ini juga berada pada posisi yang aman yaitu untuk 17 hari, sementara minyak tanah 54 hari dan solar 20 hari," ujar VP Corporate Communication PT Pertamina Muhammad Harun kemarin.

Terkait kelangkaan di beberapa daerah, Harun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan membeli BBM secara normal sesuai kebutuhanPertamina telah menambah pasokan dan menyalurkan BBM melebihi rata-rata kebutuhan harian di sejumlah wilayah guna memenuhi kebutuhan BBM masyarakat"Apabila ada informasi atau temuan mengenai penyalahgunaan BBM subsidi, masyarakat bisa menghubungi kami," tukasnya.

Pertamina terus memantau pasokan dan distribusi untuk memastikan posisi stok aman dengan penyebaran yang lebih merataUntuk itu, upaya penambahan stok tidak hanya dilakukan di Depo Pertamina, tetapi hingga ke SPBUBahkan di sejumlah wilayah, penyaluran BBM sudah melebihi rata-rata kebutuhan normal"Seperti kondisi Jabodetabek pada saat ini berada pada kondisi normal dimana stock premium di Depo Plumpang sebanyak 36.335 kilo liter (KL), sedangkan stock solar 38.950 KL," lanjutnya.

Sementara di Pontianak yang diberitakan masih terjadi antrean panjang di SPBU, Harun mengatakan bahwa pasokan BBM untuk wilayah Pontianak saat ini sudah berada dalam kondisi yang normalHingga Jumat (11/3) pagi, stok Premium tercatat sebanyak 1.300 KL dan stok Solar sebanyak 1.300 KL"Stok ini akan terus bertambah dengan rencana pada sore hari ini, Kapal Mangunjaya akan membawa muatan sebanyak 3.500 KL," tambahnya(wir/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mei, PLN Tenderkan Proyek PLTS di 100 Pulau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler