jpnn.com, JAKARTA - Pihak Bank BRI belum bisa dimintai komentar terkait berkurangnya saldo di rekening dua pegawai Bawaslu DKI Jakarta.
Sampai kemarin, fokus mereka adalah penanganan kasus pembobolan rekening milik sejumlah nasabah Bank BRI di Kediri.
BACA JUGA: Di Jakarta, Suami Istri jadi Korban Pembobolan Rekening BRI
Setelah menyiapkan dana untuk mengganti uang nasabah yang raib dari rekening, BRI akan meningkatkan intensitas pengecekan di ATM.
Direktur Utama PT BRI Suprajarto mengatakan, selama ini sebetulnya BRI sudah melakukan patroli ke setiap ATM.
BACA JUGA: Gaji Kecil, Pegawai Bawaslu Saldonya Berkurang Misterius
Hanya, sifatnya berkala setiap beberapa hari sekali. Setelah kasus ini, ke depan patroli dilakukan setiap hari.
Hal itu dilakukan untuk menanggulangi perkembangan kejahatan yang sangat cepat. ”Kalau gak kita patroli setiap hari, kan mereka semakin canggih,” ujarnya setelah menghadiri pengarahan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (15/3).
BACA JUGA: Mabes Polri Turun Tangan Usut Hilangnya Saldo Nasabah BRI
Diakui, peningkatan upaya patroli akan menambah kebutuhan sumber saya manusia perusahaannya.
Namun, Suprajarto menilai hal itu bukan persoalan. Bahkan, pihaknya siap menambah jumlah pegawai.
”Ya outsourcing, mau tidak mau kalau orang kita gak mungkin. Karena harus harian, setiap hari dicek,” imbuhnya.
Untuk mengefektifkan pengecekan, pihaknya juga akan terus meng-upgrade peralatannya. Namun, dia enggan mendetailkan peralatan apa yang akan disiapkan.
”Karena kejar-kejaran sama penjahat. Ini (teknologi) kita mengencangi, dia juga mengencanginya (teknologi),” tuturnya. (rizfar/rin/wan/c10/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otak Pelaku Pembobol BRI Terlacak di Luar Negeri
Redaktur & Reporter : Soetomo