jpnn.com, SURABAYA - Sabtu (19/5) merupakan hari istimewa buat Khofifah Indar Parawansa.
Penanggalan itu menunjukkan bahwa mantan menteri Sosial tersebut genap berusia 53 tahun.
BACA JUGA: Seru, Emil Dardak Sahur Bareng Pedagang Pasar
Wanita yang kini berstatus sebagai calon gubernur nomor urut satu di Pilgub Jatim 2018 memiliki segudang mimpi dan harapan yang belum terpenuhi.
Tidak hanya untuk dirinya, tapi juga seluruh masyarakat Jawa Timur. Penasaran apa saja mimpi si mantan penjual es lilin dan pendaki gunung tersebut?
BACA JUGA: Khofifah Dapat Dukungan Ratusan Kiai Madura
Khofifah tidak pernah bermimpi menjadi anggota DPR RI bahkan menteri hingga dua kali jabatan. Pun, kini melenggang dalam bursa Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.
BACA JUGA: Relawan Khofifah Berbagi Takjil Berkah
Semasa SD dulu, pecandu kopi ini justru bercita-cita menjadi pembawa berita. Seiring bertambah usia, Khofifah remaja bahkan sempat mengidam-idamkan menjadi seorang pembalap.
"Saya suka kebut-kebutan naik motor. Makanya sempat terlintas dalam benak saya untuk menjadi pembalap," kenang perempuan yang juga hobi mendaki gunung tersebut.
Khofifah menceritakan masa kecilnya pun jauh dari kesan "berada". Sebaliknya, Khofifah pernah menjadi penjaja es lilin dan tukang pungut padi sisa panen di sawah milik nenek dan orang tuanya. Uang yang diperolehnya, diperuntukkan untuk membeli buku dan peralatan sekolah.
"Hal itu saya lakukan tanpa sedikitpun rasa malu. Karena buat saya, yang penting saya bisa membantu meringankan beban orangtua," ungkapnya.
"Baru di tahun 1991, saya diminta mengisi formulir pendaftaran jadi anggota DPR. Tahun 1992 saya jadi pimpinan fraksi, pernah ketua komisi, dan juga pernah jadi wakil ketua DPR RI. Saya masuk senayan saat usia 26 tahun," tambah ibu empat orang anak ini.
Kini di usianya ke 53 tahun, bukan berarti semangat Khofifah menjadi padam. Ia masih menyimpan cita-cita besar. Khofifah ingin mengabdi pada tanah kelahirannya, Jawa Timur.
Dua kali menelan kekalahan dalam Pilgub 2008 dan 2013, tidak lantas menyurutkan langkah Khofifah untuk kembali bertarung dalam Pemilihan Gubernur 2018.
Bersama Emil Elestianto Dardak, Khofifah bertekad membawa Jawa Timur menjadi lebih sejahtera dan makmur.
"Bukan obsesif, tapi saya ingin berbuat lebih dan fokus untuk Jawa Timur. Karena bagaimanapun saya lahir dan dibesarkan di Jawa Timur," tuturnya.
Menurutnya, Jawa Timur masih menyimpan banyak masalah, seperti pengangguran, kemiskinan, buruknya pelayanan publik dasar (pendidikan, kesehatan, dan administrasi kependudukan), infrastruktur, reformasi birokrasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk membangun Jawa Timur dibutuhkan ide dan gagasan yang besar, bukan "seadanya".
Untuk menggapai cita-citanya tersebut, Khofifah menjadikan Nawa Bhakti Satya sebagai senjata andalan.
Khofifah pun optimistis sembilan rumusan program kerja yang disusunnya tersebut mampu membawa kebaikan dan kemuliaan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.
"Nawa Bhakti Satya merupakan konsep pembangunan yang kami godok secara rinci dan detail di semua lini kehidupan masyarakat. InsyaAllah, bisa terimplementasikan dengan baik," ujarnya.
Di hari ulang tahunnya, Khofifah berharap bisa membawa manfaat dan kebaikan di sisa umurnya untuk masyarakat Jawa Timur. Selamat Ulang Tahun Ibu Khofifah Indar Parawansa.
(rud/sb/jpg/jay/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khofifah Blusukan ke Pasar, Dikerumuni Ibu-ibu
Redaktur : Tim Redaksi