Gunung Agung Erupsi

Tampak Tenang, Gunung Agung Sedang Kumpulkan Tenaga

Jumat, 01 Desember 2017 – 20:34 WIB
Visual Gunung Agunng dari Pos Pemantauan Rendang, Jumat (1/12). Foto: Dewa Rastana/Bali Express

jpnn.com, BALI - Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan, penggembungan atau deformasi Gunung Agung masih terus mengalami pergerakan, karena lava sudah ada di permukaan kawah.

Hingga pukul 12.00, Jumat (1/12), visual Gunung Agung tampak jelas hingga berkabut dengan asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 2000 meter di atas puncak kawah dan cuaca cenderung cerah.

BACA JUGA: Wisman Takjub Lihat Gunung Agung dari Jarak 12 Km

Mengenai kegempaan, dari pukul 06.00 hingga pukul 12.00 terpantau enam kali vulkanik dangkal, dua kali vulkanik dalam, dua kali tektonik jauh, sedangkan tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitude 1 – 2 mm (dominan 1 mm).

“Karena lava sudah ada di permukaan, yang kami amati saat ini adalah fluktuasi inflasi dan deflasi Gunung Agung, jadi sebelum erupsi terlihat inflasi dan saat erupsi terjadi kembali deflasi (mengkerut),” ungkapnya.

BACA JUGA: PVMBG: Gunung Agung Dalam Fase Kritis Erupsi

Dia memaparkan, saat ini terjadi pengumpulan tenaga untuk pressure build up, karena sudah adanya lava di permukaan, Gunung Agung terjadi inflasi sehingga keluarnya asap dan kemudian deflasi setelah penurunan material vulkanik.

Pihaknya juga mengingatkan kembali, bahwa Gunung Agung sebelumnya sempat mengalami inflasi sebesar 6 centimeter saat periode September hingga Oktober 2017, yang artinya setelah proses pengembungan ini belum kembali ke posisi awalnya. Dan apabila magma tetap ada di atas, maka belum terjadi penurunan deformasi ini.

BACA JUGA: Andalkan Kode Alam Gunung Agung, Warga Kabur saat Mendung

Menurutnya, saat ini aktivitas vulkanik masih terekam yang mengindikasikan adanya pergerakan magma di dasar kawah, secara visual mengamati asap putih kelabu dengan ketinggian 1.500 hingga 2.000 meter di atas puncak.

“Kami tidak berani mengambil kesimpulan aktivitas Gunung Agung sudah menurun hanya dilihat dari satu data satu sampai dua hari,” lanjutnya.

Hal ini merupakan manifestasi pergerakan magma menuju permukaan dan untuk kondisi saat ini terdeteksi pergerakan magma sudah sampai di permukaan yang tidak perlu mendobrak lantai kawah. (bx/ras/yes/jpr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lahar Gunung Agung Putus Akses 2 Desa di Karangasem


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler