Tampar Guru, Orang Tua Siswa Dipolisikan

Senin, 27 Februari 2012 – 06:40 WIB

MERAUKE -  Guru SMPN I Merauke menggelar aksi solidaritas dengan mendatangi Mapolres Merauke. Aksi solidaritas yang dilakukan semua guru SMPN I Merauke yang mempunyai lebih dari 1.000 siswa  itu, sehubungan dengan pemukulan yang dilakukan salah satu oknum orang tua siswa berisial BO kepada Wakil Kepsek SMPN I Merauke bernama Sugimin, S.Sos di hadapan para guru dan siswa.

Selain para guru, tampak pengurus PGRI Kabupaten Merauke mendampingi Korban dalam rangka melaporkan kasus tersebut ke jalur hukum. Hanya saja, setelah  mempertimbangkan  kasus penganiayaan yang dialami itu, korban akhirnya menempuh jalur penyelesaian secara kekeluargaan. Hal itu, karena   Ortu siswa tersebut rencananya balik akan melaporkan korban dengan UU Perlindungan Anak yang ancamannya lebih tinggi. 
  
Berdasarkan informasi yang didapatkan Cenderawasih Pos (JPNN Group) menyebutkan, pemukulan yang dilakukan  sang oknum Ortu siswa tersebut terkait dengan kejadian sehari sebelumnya dimana anak dari BO tersebut dicubit pada bagian perut oleh korban 1 kali.  Kemudian sang anak melapor kepada orang tua karena diduga cubitan itu berbekas. Pagi-pagi, sang oknum Ortu datang ke sekolah dan menemui korban, dan langsung melayangkan tamparan pada bagian wajah korban 1 kali saat korban dalam posisi duduk sedangkan sang oknum Ortu dalam posisi berdiri.
 
Kepala Sekolah Martina Soumelena, S.Sos, menyaksikan langsung pemukulan yang dilakukan terhadap korban tersebut. 'Dia (korban,red) dalam  posisi duduk, kemudian  Ortu tersebut posisi berdiri kemudian menampar korban 1 kali,' kata  Martina Soumelena, kepada wartawan. Korbanpun merasa sakit dan pusing dengan tamparan yang keras itu. 'Saya masih merasa pusing,' kata korban  saat teman-teman korban menanyakan kondisi korban. 
  
Sebagai pimpinan di sekolah, lanjut Martina, ia   mengaku sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan sang Ortu tersebut. Apalagi, dilakukan di depan para siswa dan guru lainnya. 'Orang tua datang membawa anaknya ke sekolah berarti menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab itu kepada kami yang dipercayakan sebagai orang tua di sekolah, tidak hanya  kami memberikan pelajaran agar anak tersebut menjadi pintar tapi juga membina dan mengarahkan anak kearah yang lebih baik,' katanya.  

Soal tindakan yang akan diberikan kepada siswa tersebut, Martina mengakuakan dibicarakan dengan dewan guru setelah persoalan tersebut selesai. (ulo/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Bunuh Istri Muda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler