Tampil di Front Row Paris 2024, Busana Karya Siswa SMK Siap Mendunia

Minggu, 25 Agustus 2024 – 14:56 WIB
Busana karya SMK siap mendunia. Ini setelah 12 karya siswa SMK Jurusan Tata Busana siap meramaikan kembali ajang Front Row Paris 2024. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Busana karya SMK siap mendunia. Ini setelah 12 karya siswa SMK Jurusan Tata Busana siap meramaikan kembali ajang Front Row Paris 2024.

Selain membuktikan kompetensi siswa, keikutsertaan siswa di ajang tersebut juga tidak lepas dari praktik baik kolaborasi Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) sebagai mitra industri yang telah menjembatani karya busana siswa SMK untuk go international. 

BACA JUGA: BPPMPV Bispar Menjembatani Karya Busana Siswa SMK Go Internasional

"Keberhasilan para siswa SMK menembus panggung fesyen di Paris juga tidak lepas dari program upskilling dan reskilling berstandar industri bagi guru vokasi kompetensi keahlian bidang bisnis dan pariwisata yang selama ini diselenggarakan BBPPMPV Bispar, " kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BBPPMPV Bispar, Nahdiana, Minggu (25/8)! 

Dia menjelaskan program tersebut telah memberikan dampak besar bagi para guru SMK, utamanya terkait penguasaan kompetensi terbaru di industri fesyen.

BACA JUGA: Naura Ayu Melenggang di Panggung JF3 2024, Pamerkan Rancangan Busana Ernesto Abram

Keilmuan para guru inilah yang kemudian diajarkan kepada para peserta didik di sekolah mereka masing-masing agar para siswa mampu mengembangan ide-ide kreatif dan segar sehingga karya mereka layak untuk diterbang ke Paris. 

Pada Front Row Paris 2024 ini, tiga SMK dijadwalkan mengisi rangkaian yang akan digelar di salah satu jantung Kota Paris tersebut, antara lain SMKN 6 Padang, SMKN 1 Kendal, dan SMKN 8 Makassar. Ketiga sekolah tersebut juga merupakan SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan di bidang tata busana.

BACA JUGA: Pelindo Dorong Siswa SMK Pelayaran di Jakarta Mengenal Konsep ESG

Nahdiana, mengatakan dukungan yang diberikan BBPPMPV Bispar dalam acara Front Row Paris ini adalah dalam bentuk pendampingan serta fasilitasi kepada para desainer muda (siswa) di SMK Negeri 6 Padang, SMK Negeri 1 Kendal, dan SMK Negeri 8 Makassar. 

"Karya para siswa yang akan berangkat ke Paris ini sebelumnya juga telah dikurasi dan mendapat rekomendasi dari IFC untuk mengikuti Front Row Paris yang rencananya akan berlangsung pada 7 September mendatang," terangnya. 

Nahdiana berharap, kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa untuk memperkenalkan dan menunjukan potensi talenta fesyen vokasi di salah satu pusat mode dunia tersebut. 

“Semoga mereka berhasil merebut hati para pembeli di acara Front Row Paris dengan hasil karya yang memang layak untuk dipasarkan di pasar Eropa melalui kolaborasi dengan industri ini,” kata Nahdiana. 

Tidak hanya itu, Nahdiana berharap, para siswa memanfaatkan kesempatan besar tersebut untuk belajar dari desainer-desainer lainnya. Dengan begitu, mereka termotivasi dan mampu menunjukkan kompetensinya di kancah nasional maupun internasional. 

Sementara itu, Ketua Program Konsentrasi Keahlian Tata Busana SMKN 6 Padang, Wiswiltri, menyampaikan rasa bangganya atas keikutsertaan salah satu siswanya di Front Row Paris. 

“Ini akan menjadi motivasi yang besar bagi sekolah dan teman-teman lainnya,” kata Wiswiltri.

Sebagai salah satu SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan bidang tata busana, para guru bidang tata busana di sekolahnya memang senantiasa mengikuti program Upskiling dan Reskilling yang diselenggarakan BBPPMPV Bispar.

Dampak nyata dari program tersebut sangat terasa di sekolah, tidak hanya kompetensi guru yang meningkat, tetapi juga kreativitas pada siswa yang terus berkembang. 

“Lebih dari separuh guru di tempat kami merupakan alumni program Upskilling dan Reskilling,” ujar Wiswiltri. 

Para siswa SMK ini akan menampilkan koleksi busana yang bernama “Dwipantara”. Dwipantara sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, “Dwipa” diartikan sebagai pulau dan “Antara” diartikan sebagai di luar dan dari sisi lain. Dalam bahasa Indonesia, Dwipantara berarti Pulau Tanah Seberang. 

“Karena kami bertiga berasal dari berbagai pulau, Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, jadi kami mengambil nama Dwipantara. Dan, koleksi-koleksi kami menggunakan wastra-wastra nusantara yang menunjukkan keunikan dari daerah kami,” kata Alifah Nailah Salsabila dari SMKN 8 Makassar yang mengaku menggunakan tenun sengkang sebagai salah satu wastra tradisional khas Bugis dalam koleksinya kali ini.

Dewan Penasihat IFC, Ali Charisma, mengatakan bahwa koleksi para siswa SMK ini sangat unik dan sangat layak untuk dibawa ke Paris. Koleksi para siswa tersebut memiliki tema, model, serta warna yang mudah dipadupadankan. Selain itu, koleksi tersebut juga mengusung wastra indonesia seperti lurik dan tenun yang membuatnya semakin unik.

“Dari koleksi yang disajikan menunjukkan para siswa memiliki kompetensi dan sangat potensial untuk menjadi desainer-desainer muda Indonesia,” kata Ali di lokasi yang sama.

Sepertinya tahun sebelumnya, Ali cukup optimistis koleksi para siswa SMK ini akan dilirik oleh pembeli di Paris. Optimisme tersebut muncul dari gelaran acara serupa, di mana karya anak SMK menjadi salah satu produk yang laris dibeli oleh buyer di Paris.

Sebagai informasi, acara Front Row Paris 2024 sendiri akan berlangsung pada tanggal 7 September 2024 di Salle Wagram Paris dan akan mendatangkan 17 desainer, di mana 15 desainer tersebut berasal dari Indonesia dan dua desainer lainnya merupakan desainer dari Prancis. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler