Tampil Pertama, Taur Puji Lu Olo

Siap Sambut Warga Timor Leste di Indonesia

Kamis, 19 April 2012 – 06:34 WIB

DILI - Taur Matan Ruak akhirnya keluar untuk menyapa publik. Kemarin, untuk kali pertama sejak memenangi putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) Timor Leste (kendati belum resmi disahkan, Red) Senin lalu (16/4), dia tampil di hadapan sekitar 500 pendukung di markas tim pemenangannya di Taibesi, Dili Timur.

Mantan Panglima Militer Timor Leste tersebut disambut tepuk tangan dan teriakan histeris pendukung yang memenuhi halaman gedung itu. Taur berbicara sekitar dua jam di depan pedukung, mulai pukul 17.00 WTL (15.00 WIB) hingga 19.00.

Bersama sang istri, Isabel Ferreira, 38, Taur yang mengenakan setelan jas hitam dan baju hijau daun menyapa pendukung dengan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan sehingga bisa mengalahkan rivalnya, Francisco "Lu Olo" Guterres.

Satu per satu, baik individu, organsisai massa, maupun partai politik yang mendukungnya, disebut Taur dan langsung disambut tepuk tangan meriah. Dengan wajah yang semringah dan selalu menebar senyum, Taur juga tak segan menyebut nama pimpinan tim pemenang dari 13 distrik yang hadir.

Massa yang hadir merupakan wakil dari 13 distrik yang ada di Timor Leste ditambah ketua parpol. Mereka hadir di Taibesi sejak pukul 15.00. Mereka setia menunggu meski matahari terik membakar kulit.

Saat Taur berpidato, di belakangnya berdiri sang istri dan sederet tim sukses yang berjumlah sekitar delapan orang.  Mereka itulah yang menurut Taur punya andil besar dalam kemenangannya menjadi presiden Timor Leste hingga 2017. 

Setelah memberikan ucapan terima kasih, Taur menyalami semua pendukung yang hadir. Tak peduli tua-muda hingga anak-anak berebut naik ke podium untuk menyalami. Taur dengan sabar dan selalu menebar senyum menyalami semua pendukung.

"Dari dalam hati yang paling dalam untuk seluruh rakyat Timor Leste tercinta, saya siap menerima tanggung jawab  yang telah kalian berikan kepada saya melalui pemilu yang yang bebas dan demokratis," katanya dalam bahasa Tetun.

Taur juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada sang rival Lu Olo. Dia memuji presiden Partai Fretilin sebagai sosok yang patut dicontoh. "Kepada militan Fretilin saya ingin menyampaikan bahwa tidak ada seorang pun yang menjadi khusus. Bangsa ini masih membutuhkan kita semua. Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, sudah seharunya kita hormat kepada Fretilin, karena ini partai bersejarah," tuturnya.
 
Ingin Bertandang ke Rumah Lu Olo
 
Sementara itu, seusai pidato di depan pendukung, Taur menjawab beberapa pertanyaan seputar rencananya setelah jadi presiden. Berikut petikannya:

Sikap Anda setelah terpilih?
Jelas banyak. Namun, yang penting sekarang saya berterima kasih kepada semua pendukung  yang sudah memberikan kontribusi pada semua proses pilpres mulai dari putaran pertama hingga putaran kedua.

Apa lagi?
Saya akan melakukan proses transisi dengan Presiden (incumbent) Jose Ramos-Horta hingga hari pelantikan saya pada seremoni HUT Timor Leste 20 Mei nanti. Saya juga masih melakukan diskusi dengan semua pihak mengenai program-program saya. Terakhir saya akan melakukan transisi dengan semua tim sukses agar mereka tetap eksis dan melakukan kontak dengan semua pihak.

Pesan kepada rakyat Timor Leste?
Saya minta semua orang Timor Leste tetap menjaga persatuan nasional, stabilitas bangsa, situasi, dan keamanan dalam negeri sebagai prasyarat membangun demi kesejahteraan.

Apa yang dilakukan setelah pelantikan presiden?
Kita tahu bahwa semua orang Timor adalah pejuang. Kalau ingin melakukan sesuatu, dia selalu melakukan kontak dan saling berkomunikasi. Mereka tau apa yang harus dilakukan. Apa yang dilakukan hari ini tidak bisa ditunda untuk esok. Ini membuat semua maju bersama dan merasa tingal di rumah sendiri. Saya percaya kita akan berjalan lebih baik ke depan. Kendati semua tak bisa dikerjakan sehari.

Adakah keinginan mengontak Lu Olo?
Pesan saya pertama kepada saudaraku Lu Olo, saya menyampaikan terima kasih kepada semua usaha dan kerja kerasnya dalam pilpres. Semua berjalan aman dan sukses. Ini menunjukkan kepada dunia bahwa Timor Leste bisa melaksanakan proses demokrasi dengan baik.

Apa sudah kontak dengan Lu Olo?
Saya sudah coba melakukan kontak dengan Maun (kakak, Red) Lu Olo, tapi tidak tersambung karena nomor handphone-nya ganti. Tapi, saya tahu bahwa dia sangat memberi perhatian. Dan, saya tetap berusaha untuk mengontak dia. Saya ingin membawa semua keluarga saya bertamu ke rumahnya dan makan di rumahnya karena dia bukan orang baru bagi saya. Dia rekan seperjuangan, sama-sama menderita untuk satu pemikiran bagi kemerdekaan Timor Leste. Cita-cita ini terwujud, hari ini Timor Leste berdiri sebagai bangsa berdaulat dan sedang terus berupaya membangun diri menuju masa depan yang lebih baik.

Ada pesan bagi orang Timor di Indonesia?
Kepada mereka yang sedang berada di Indonesia, pesan saya, karena Timor ini adalah negara mereka dan mereka pergi karena pilihan sendiri dan jika ingin kembali, kapan saja bisa kembali. Saya menyatakan welcome untuk mereka.

Apa yang akan dilakukan kepada mereka?
Kami akan menyiapkan kondisi yang baik agar mereka bisa hidup layak di negeri sendiri. Sebagai presiden, saya tidak punya kompetensi. Sebab, itu adalah wewenang parlemen nasional. Namun, sebagai presiden negara ini, saya punya hak untuk berkoordinasi dan membicarakan hal itu dengan semua lembaga negara guna menyelesaikan semua persoalan yang terjadi di negara ini.

Siapa yang memberi ucapan selamat pertama?
Pemerintah dan rakyat Portugal. Saya menyampaikan terima  kasih kepada pemerintah dan rakyat Portugal. Timor dan Portugal memiliki ikatan saudara yang kental yang sampai kapan pun tak akan hilang. Dan, selama perjuangan Timor Leste mencapai kemerdekaan, Portugal memberikan kontribusi besar. (*/c10/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Pengawal Obama Booking PSK Seret Banyak Tentara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler