"Kalau Pak Jokowi, mohon maaf tidak bisa diberikan nomornya pada publik, karena memang saya yang bertugas untuk menerima semua keluhan dan aspirasi itu. Nanti setelah itu baru saya sampaikan dalam diskusi dengan beliau untuk ditindaklanjuti," papar Ahok saat menghadiri diskusi Polemik di Sindo Radio " Belajar dari Pilkada Jakarta" di Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).
Selain itu, Jokowi-Ahok juga berencana membuka diskusi terbuka seminggu sekali dengan akademisi, mahasiswa, masyarakat luas dan media dengan tujuan yang sama, yaitu memberi peluang untuk menyampaikan aspirasi.
"Kita juga perlu ditegur, dimasukkan, diingatkan jadi jika kami sudah diresmikan oleh KPUD, diskusi terbuka ini juga penting untuk kami," tuturnya.
Menurut Ahok, ia dan Jokowi memiliki kebiasaan berdiskusi berdua sebelum menyampaikan ide pada pengikut mereka. Jokowi, kata Ahok, cenderung sosok yang pendiam tapi pekerja keras. Oleh karena itu, ia yakin, mereka dapat mewujudkan apa yang diharapkan masyarakat.
"Jokowi dan saya tidak ada yang istimewa. Kami lakukan apa yang seorang pejabat publik lakukan, kami masih tidak sempurna tapi kami bekerja, dan biarkan masyarakat yang menilai rekam jejak kami, " pungkas Ahok.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Jakarta Bukti Rakyat Bisa Pecundangi Penguasa
Redaktur : Tim Redaksi