PONTIANAK -- Sabtu (8/1), ribuan masyarakat Dayak diKalimantan Barat gelar aksi menuntut penyataan sosilog UI Tamrin Amal Tomagola yang menyebutkan masyarakat dayak yang seakan menghalalkan sex bebas pada sidang Aril Peterpen tanggal 30 Desembar laluAksi yang tergabung sekitar 24 organisasi masyarakat Dayak tersebut menuntut Tamrin segera meminta maaf baik secara langsung kepada media maupun maaf dengan adat Dayak
BACA JUGA: Wako Tomohon Lantik 28 Pejabat di LP Cipinang
Pernyataan Tamrin dinilai fitnah dan mendiskreditkan dan menganggu keharmonisan dan karifan lokasl Masyarakat Dayak
BACA JUGA: Gubernur Bahas Pernyataan Thamrin
Adapaun pernyataan sikap tersebut ialah meminta agar Tamrin A.T mempertanggung jawabkan perbuatannya dan perkataannya didepan hokum positif dengan upaya sistematis
BACA JUGA: Lafadz Allah di Potongan Daging
Akibat pernyataan tersebut akan menimbulkan miskomunikasi dan gejolak masyarakatPernyataan Tamrin AT tersebut, tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat Dayak yang mengedepankan kearifan local"Kita sangat menyayangkan pernyataan seorang Profesor, ternyata bisa mengeluarkan pernyataan seperti ituPadahal Masyarakat Dayak sangat mengedepankan etika dan norma, dimana seorang gadis dan pria yang berduaan ditempat yang tidak dikehendaki sudah dikenakan adat, jelas pernyataan Tamrin merupakan fitnah," jelas Sekretaris Majelis Adat Dayak Nasional Kalbar
Dewan Pertimbangan Majelis Adat Dayak Adrianus Asia Sidot mengatakan akan menunggu Tamrin AT untuk meminta maaf dan mempertanggung jawabkan pernyataannyaSaat ini protes keras masyarakat Dayak sudah menyebar ke Sembilan Provinsi Di Indonesia"Kita akan menunggu sampai Tamrin meminta maaf baik secara adat," terangnya
Ia juga meminta agar masyarakat tidak tetap memandang masalah ini ialah kesalahan oknum, dan jangan sampai melebar hingga ke permasalahan agama dan suku"Masalah ini tetap yang salah satu orang, jadi tidak melebar ke masalah yang lain," tegasnya sebelum berangkat ke bundaran Digulis Untan kemudian ke DPRD Provinsi
Sementara ketua DAD Kalimantan Barat mengatakan masyarakat Dayak tidak meu menjadi objek dengan pernyataan tersebutMelainkan masyarakat Dayak punya budaya yang bisa dikembangkan dan bukan untuk dilecehkan"Sebagai seseorang terdidikTidak seharusnya seorang professor mengeluarkan pernyataan yang meyudutkanGelar prof dan dr yang diperolehnya diragukan," ujarnya
Pernyataan seorang Profesor tersebut telah menciderai masyarakat Dayak di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeriTidak benar pernyataan yang menyatakan bahwa masyarakat Dayak dengan sex bebas merupakan hal uang biasa"Untuk itu saya minta agar Tamrin atas proses ilmiyah yang dilakukannya di batalkan," tegasnya
Begitu juga dengan yang dikatakan oleh Panglima Sidong Junior Frans Anes, ia meminta agar Tamrin AT meminta secara langsung dan datang ke Kalbar"Tamrin harus di adat atas pernyataannyaDan dalam satu bulan harus mengklarifikasi pernyataannyaKita akan tunggu," tegas bapak berkaca mata ini. (tin/uni/PP/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok Berdarah, Warga NTT Minta Maaf
Redaktur : Tim Redaksi