Tanah Ambles, Lima Rumah di Koto Alam Limapuluh Kota Ambruk

Senin, 16 Desember 2019 – 22:48 WIB
Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan saat mengunjungi rumah warga di Kenagarian Koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota yang tanahnya amblas. Foto: dokumen istimewa / Antara

jpnn.com, LIMA PULUH KOTA - Sejumlah warga Kenagarian Koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, terpaksa mengungsi setelah rumah mereka rusak parah dan ambruk akibat pergerakan tanah.

Wali Nagari Koto Alam Abdul Malik di Koto Alam, Senin, mengatakan dari lima rumah yang ambruk,dua rumah permanen dan tiga rumah semi permanen.

BACA JUGA: Hujan Disertai Angin Kencang Bikin Dapur Rumah Ambruk, Satu Orang Tewas

"Lima rumah itu telah amblas turun ke bawah yang sebelumnya hanya retak besar dan belum turun. Sekarang sudah turun dan membuat bangunan itu bergeser," kata dia.

Para penghuni rumah telah mengungsi ke rumah sanak keluarga masing-masing yang berada di daerah tersebut.

BACA JUGA: Berita Duka, Samsul Hadi Meninggal Dunia, Kami Ikut Berdukacita

"Rumah tidak dapat dihuni lagi, jika tanah terus bergerak akan membuat rumah benar-benar hancur, jadi berbahaya jika ditinggali," sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga telah membangun posko pengungsian dan juga turun ke jalan untuk meminta sumbangan.

BACA JUGA: Polisi: Istri Hakim PN Medan Jamaluddin Sebut Suaminya Suka Bohong

"Di posko pengungsian juga berisi bantuan dari pihak Pemkab LimapuluhKota karena Bupati dan Wakil Bupati juga telah turun melihat langsung kondisi yang ada," ujar Abdul.

Ia mengatakan sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari retaknya tanah di daerah tersebut. Dugaan sementara karena intensitas hujan yang tinggi.

"Selain itu lokasinya memang berada di tepi jalan lintas, jadi semakin parah karena banyaknya kendaraan yang lewat," sebutnya.

Pihaknya menginginkan warga yang terdampak bisa direlokasi ke daerah lain yang aman, sebab bencana dapat mengancam keselamatan warga.

"Ini mungkin yang akan kita ajukan ke pihak Pemkab, supaya warga dapat direlokasi agar tidak ada korban jiwa dan kerugian materil lebih banyak," kata dia.

Terpisah, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan mengatakan Pemkab Limapuluh Kota akan melakukan kajian mendalam dan melakukan pendataan dengan akurat.

"Kami juga akan menyiapkan program antisipasi serta menyelamatkan harta benda dan nyawa sebagai dampak amblasnya tanah," sebutnya.

Selain itu, khusus pada pertambangan yang kemungkinan menjadi pemicu terjadinya retakan dan bergeraknya tanah di wilayah tersebut akan dievaluasi izinnya sekaligus evaluasi teknologi atau daya dan jangkauan ledakan yang dilakukan.

"Sekarang ada 13 perusahan tambang yang memiliki Izin Usaha Pertambangan dan sebagian sudah beroperasi. Sedangkan sebagiannya akan beroperasi," kata dia.

Salah seorang warga Jorong Polong Dua,llham Uwo(45) mengatakan meski retakan berada di Jorong Batu Hampa dan Jorong Simpang Tiga, namun Jorong Polong Dua juga terancam. Lebih dari 300 jiwa di jorong Polong Dua sekarang tengah dihantui longsoran tanah dari Jorong Batu Hampa.

BACA JUGA: Janda Kaya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Sayatan di Leher

"Retakan tanah ini kurang lebih sepanjang 300 meter. Selain aktivitas pertambangan yang menggunakan bahan peledak, juga diperparah intensitas hujan yang tinggi," sebutnya. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler