jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai perampasan aset berupa tanah dengan korban artis Nirina Zubir, hanya satu contoh kasus mafia tanah.
Dia berharap pengungkapan kasus perampasan tanah milik keluarga mantan pembawa acara itu bisa menjadi momentum pemberantasan mafia tanah.
BACA JUGA: Kecewa Berat, Nirina Zubir Merasa Dijebak
“Kasus Nirina Zubir harus menjadi momentum pemberantasan mafia tanah sampai akar-akarnya," kata Puan dalam keterangan persnya, Jumat (19/11).
Legislator Fraksi PDIP itu mengatakan bahwa setiap pelaku dalam jaringan mafia tanah harus dihukum berat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
BACA JUGA: Ini 5 Fakta Kasus Mafia Tanah yang Dialami Nirina Zubir, Baca Nomor 1
“Tidak ada toleransi bagi mafia tanah perampas penghidupan orang. Tindakan mereka bisa membuat orang sengsara," kata Puan.
Eks Menko PMK itu berharap Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) menindak tegas pegawainya yang terlibat dalam aksi mafia tanah.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Inul Daratista Pisah Ranjang, Nirina Zubir Kesal
Toh, kasus perampasan tanah tak sedikit melibatkan oknum pemerintah.
“Pecat apabila ada oknum Kementerian ATR/BPN yang terlibat dalam kasus mafia tanah," tutur wanita pertama yang menjabat Ketua DPR RI itu.
Di sisi lain, Puan menyoroti lemahnya administrasi di sektor pertanahan sehingga banyak kasus perampasan tanah.
"Banyaknya kasus pertanahan juga menunjukkan belum maksimalnya tertib administrasi dalam pengelolaan BPN sehingga harus mendapat atensi yang lebih lagi,” papar dia.
Cucu Proklamator RI Bung Karno itu menilai perlunya dibentuk satuan tim pencegahan dan pemberantasan mafia tanah untuk menyelesaikan persoalan internal Kementerian ATR/BPN.
Puan juga mengingatkan BPN agar melakukan penyaringan yang ketat untuk Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
"Instansi yang memiliki kewenangan harus berupaya mencari SDM yang berintegritas agar masyarakat merasa aman ketika mengurus harta bendanya," kata cucu Proklamator RI Soekarno itu. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan