jpnn.com - Beragam kertas warna-warni ditempelkan pada media sebuah spanduk putih polos selebar 5 meter di kawasan sekitar Plasa Sriwedari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Di sekelilingnya, nampak pengunjung antre untuk menulis surat pada secarik kerta yang sudah disediakan. Kebanyakan pengantre justru kawula muda dan anak-anak.
BACA JUGA: Diduga Berijazah Palsu, CPNS Guru Penjaskes Ini Ngaku tak Tahu
Setelah mendapat jatah menulis, mimik wajah mereka mendadak berubah serius. Seperti ada beban dalam merangkai kata-kata, sebagai ungkapan kasih sayang ke ibu untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember.
“Sering sekali kita melupakan ibu dalam keseharian. Kita lebih sering memikirkan sekolah atau pacar. Mumpung sekarang ada momentum menyambut Hari Ibu, tak ada salahnya nulis surat cinta untuk ibu,” ujar Fitri Yunita, siswa salah satu SMA swasta di Solo yang ikut menulis surat kepada Radar Solo (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Ironi, Anggarkan Makan Tamu Rp 5,4 M, Gizi Buruk Rp 202 Juta
Sementara, kegiatan menulis surat cinta kepada ibu diprakarsai oleh Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK). Mereka mengadakan acara yang bertujuan agar masyarakat atau pengunjung CFD mengekspresikan cintanya kepada ibu.
”Karena sekarang ini kemajuan teknologi berkembang pesat masyarakat sehingga sudah jarang yang menulis surat. Untuk itu kami memilih surat karena sudah jarang digunakan terkesan lebih bermakna,” jelas salah seorang panitia, Ulfa Maflahah.
BACA JUGA: Camat Pelesiran saat Banjir Dibayangi Sanksi
Lebih lanjut, Ulfa mengatakan, kegiatan ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mengekspresikan rasa cinta seorang anak pada ibunya. Sebab, ibu adalah sosok tangguh yang harus dicintai dan dihargai. Setiap orang pasti selalu punya sesuatu yang ingin dikatakan dan dirasakan pada ibunya. Nantinya kumpulan surat tersebut akan dipajang agar bisa dilihat oleh khalayak umum.
”Untuk itu surat cinta bisa menjadi media untuk mengekspresikan perasaan kita. Sebab kadang ada beberapa orang yang kurang bisa menyampaikan perasaannya secara lisan,” jelasnya.
Terpisah, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PPMI) punya cara lain dalam mengapresiasi Hari Ibu. Yakni dengan aksi pengumpulan tanda-tangan bukti cinta kepada ibu. Mereka juga secara bergiliran membaca puisi yang diperuntukkan bagi para ibu di seluruh dunia. ”Pengumpulan tanda tangan ini merupakan wujud kepedulian terhadap para ibu yang telah berjuang untuk anak-anak dan keluarganya,” kata Yulia salah seorang anggota PPMI. (vit/fer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Gubernur Sulsel Bersolek, Toilet Dianggarkan Rp 500 Juta
Redaktur : Tim Redaksi