jpnn.com, JAKARTA - Hong Kong dan Indonesia menandatangani 16 memorandum of understanding (MoU) yang mencakup kerja sama di bidang keuangan, perdagangan, teknologi, dan pertukaran budaya.
MoU itu ditandatangani dalam kunjungan delegasi bisnis Hong Kong, yang diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), dipimpin oleh Chief Executive Hong Kong Special Administrative Region HKSAR John Lee dan didampingi sejumlah pejabat utama HKSAR.
BACA JUGA: Pelaku Usaha ASEAN - Kanada Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
MoU dibuat untuk memperluas peluang kolaborasi di bidang keuangan, perdagangan, teknologi, dan pertukaran budaya.
Delegasi mengunjungi perusahaan-perusahaan besar, bertemu pejabat untuk memahami perkembangan Indonesia, dan mengadakan jamuan makan siang dengan komunitas bisnis di Indoneisa dengan tema "Indonesia - Hong Kong: Partnering for Success”.
BACA JUGA: Ribuan WNI Lintas Profesi di Hong Kong Deklarasikan Dukung Ganjar Pranowo
“ASEAN adalah mitra dagang terbesar kedua Hong Kong secara global. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia adalah negara terbesar. Kami di sini untuk mengonsolidasikan persahabatan dengan Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya,” ucap John Lee dalam konferensi pers di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).
Menurut dia, Hong Kong ingin memperkuat kerja sama jangka panjang untuk pertumbuhan bersama.
BACA JUGA: Gandeng Kemendikbudristek, Kao Indonesia Gelar Program Edukasi Kesehatan di Sekolah
Di lokasi yang sama, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga mengucapkan terima kasih atas kunjungan delegasi HKSAR dan para pemimpin bisnis Hong Kong.
Dia percaya bahwa kunjungan ini akan menguntungkan kedua belah pihak.
“Hong Kong adalah mitra dagang penting bagi Indonesia dan saya optimis hubungan Indonesia-Hong Kong akan semakin kuat dan saling menguntungkan,” kata dia.
Sementara itu, HKTDC Chairman Peter K N Lam menyebutkan bahwa sebagai pusat bisnis internasional dan platform dua arah antara Tiongkok Daratan dan dunia, Hong Kong adalah mitra yang sempurna bagi perusahaan Indonesia untuk memasuki pasar Tiongkok bahkan mendunia.
“Saat Belt and Road Initiative memasuki tahun ke-10, kedua negara dapat bekerja sama untuk memanfaatkan peluang dari fase baru kerja sama dan pembangunan berkelanjutan,” tutur Peter.
Adapun, 16 MoU yang ditandatangani adalah sebagai berikut:
• HKTDC dan Kementerian Perdagangan RI
• HKTDC dan Kementerian Perindustrian RI
• HKTDC dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
• HKTDC dan KADIN
• Investasi HK dan KADIN
• Observatorium Hong Kong dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Republik
Indonesia (BMKG)
• HKEX dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
• Grup Mitra Nilai dan Manajemen Aset STAR
• BOC International Holding Ltd dan "Industri Tsingshan, dan BOC Cabang HK Jakarta"
• BOC International Holding Ltd dan "J&T Jitu Express, dan BOC HK Cabang Jakarta"
• Asosiasi Manajemen Aset Cina Hong Kong (CAMA) dan Asosiasi Manajemen Aset Indonesia
• CCB International (Holdings) Ltd dan J&T Jitu Express
• Grup Teknologi Kedirgantaraan Hong Kong dan Bakrie & Brothers
• HSBC dan Hutchison Ports Indonesia
• Media Asia Group Holdings Limited dan MNC Media
• Templewater Hong Kong dan China International Marine Containers (Group) Ltd, (CIMC) dan Eternal Tsingshan Group Ltd. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lepas Delegasi Indonesia di Ajang Worldskill ASEAN 2023, Begini Pesan Menaker Ida
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi