Tandingi Singapura, Jokowi Bakal Perbanyak Drone

Selasa, 10 Juni 2014 – 16:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Meski bukan berlatar belakang militer, Jokowi memastikan pihaknya tetap berkomitmen untuk mempertahankan kedaulatan negara. Salah satu caranya dengan menaikan anggaran belanja alat utama sistem pertahanan negara (alutsista) TNI, dari yang dianggarkan sekarang.

Dalam visi dan misinya, Jokowi menyebut anggaran TNI di APBN 2014 nilainya mencapai Rp 77,3 triliun, dimana sebanyak 48 persen atau Rp 36,7 triliun diantaranya dihabiskan untuk belanja pegawai. Sebanyak 32 persen atau Rp 24,4 triliun digunakan untuk belanja modal lain. Sementara belanja alutsista hanya 20 persen atau 15,3 triliun.

BACA JUGA: KPU Bantah Debat Capres Tak Undang Presiden Langgar Konstitusi

Bandingkan dengan Singapura yang memiliki luas 710 km2 dan jumlah penduduk sekitar 5,3 juta. Anggaran pertahanan negara kota jajahan Inggris itu, mencapai USD 9,6 miliar atau setara Rp 115 triliun (1 USD = Rp 12 ribu). Sedangkan Indonesia yang memiliki luas 1,9 juta km2 dan penduduk mencapai 240 juta anggaran alutsistanya hanya Rp 15,3 triliun.

Untuk itu, jika dipercaya memimpin Indonesia, Jokowi berencana menambah anggaran pertahanan menjadi USD 20 miliar di tahun 2019. “Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 7% dari PDB 1,2%,” tulis Jokowi dalam visi-misinya yang diperoleh JPNN, Selasa (10/6).

BACA JUGA: Jokowi Bakal Rekrut 20.350 Polisi

Dana tersebut digunakan untuk menaikan gaji anggota TNI, pengembangan SDM, dan pengembangan industri strategis seperti Pindad, PAL dan PT Dirgantara.

Yang menarik, untuk Angkatan Darat, Jokowi berencana menambah jumlah pesawat tak berawak atau drone yang kini dinilai sebagai alat pemantauan paling ampuh. Drone nantinya digunakan untuk memantau wilayah-wilayah yang sulit dipantau secara manual, seperti aksi pembalakan liar (illegal logging), pencurian ikan (illegal fishing), pemantauan daerah konflik, dan kebakaran hutan.

BACA JUGA: Prabowo-Hatta Dinilai Gagal Manfaatkan Debat Capres Perdana

Didukung drone, TNI Angkatan Laut akan mengoperasikan armada patroli kecepatan tinggi dan kapal selam. Agar lebih bersinergi, Jokowi berencana menambah armada pesawat tempur milik AU. Untuk membuktikan kemandirian militer, Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) ini tak mau tergantung pada pabrikan pesawat tertentu. (pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Hapus Dana Sertifikasi Guru, Jokowi: Kalau Ditambah Mungkin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler