TRIPOLI - Sehari setelah tertangkapnya Saif al-Islam, para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya berhasil membekuk Abdullah al-Senussi Minggu waktu setempat (20/11)Seperti Saif, adik ipar mendiang Muammar Kadhafi itu pun tertangkap di wilayah selatan negara Afrika Utara tersebut
BACA JUGA: Tak Nyaman, Tahanan Gugat Pemerintah
Hingga kemarin (21/11), Senussi dan Saif masih sama-sama berada di balik terali besi pemerintahan NTC
BACA JUGA: RI-Australia Gelar Latihan Militer Nonperang
"Pemerintah sementara Libya bersikeras untuk menyidangkan Saif, yang tertangkap di wilayah selatan Sahara, di dalam negeri," terang NTC secara tertulis.Mengingat pelanggaran berat yang dilakukan Saif terhadap oposisi dan warga Libya, pengadilan berhak menjerat putra kedua Kadhafi itu dengan ancaman hukuman mati
BACA JUGA: Lawan Liga Arab, Assad Siap Mati
Tapi, jika dikirimkan ke ICC, dua buron itu maksimal hanya akan dijatuhi hukuman seumur hidup."Hanya akan adil bagi rakyat Libya jika dia (Saif) menjalani persidangan di siniSebab, Saif al-Islam melakukan pelanggaran terhadap rakyat LibyaICC hanyalah pengadilan sekunder dan rakyat Libya tak akan pernah mengizinkan dia diadili di luar Libya," papar Menteri Informasi NTC Mahmoud ShammamNamun, NTC masih belum memutuskan dimana Senussi bakal menjalani sidang
Khawatir Saif bakal bernasib sama dengan mendiang sang ayah yang dianiaya sampai tewas, negara-negara Barat mengimbau NTC untuk mengirimkan Saif dan Senussi ke ICC di BelandaImbauan yang sama disampaikan Amnesti Internasional (AI)Namun, NTC menjamin bahwa keduanya akan mendapatkan perlakuan yang adil selama menjalani proses hukum
"Saya berani menjamin, Saif akan mendapatkan perlakuan yang adilDemikian juga tiga orang yang tertangkap bersamanyaSaya jamin, rakyat Libya dan masyarakat internasional akan menyaksikan jalannya persidangan yang sesuai dengan norma dan aturan internasional," janji Perdana Menteri (PM) NTC Abdel Rahim al-Kib dalam jumpa persJaminan yang sama dia berikan untuk Senussi
Terpisah, Jubir ICC Fadi Al-Abdallah mengatakan bahwa Libya wajib bekerja sama dengan pihaknya dalam kasus SaifKarena saat tertangkap pria 39 tahun itu tercatat sebagai buron ICC, maka menurut dia, NTC harus mengirimkannya ke Den Haag
"Jika pemerintah Libya memang ingin menyidangkan Saif di Libya, mereka harus mengajukan surat permohonan dan ICC yang akan memutuskan," ungkapnya
Sementara, terkait penangkapan Senussi, Abdallah mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari NTCKonon, direktur intelijen Libya di bawah rezim Kadhafi itu tertangkap di kawasan Al-Guirra, tepatnya di rumah salah seorang saudara perempuannya"Waktu ditangkap, dia tak memberikan perlawanan sama sekali," ungkap Bashir Uweidat, pimpinan dewan militer Wadi Shati selatan.
Kemarin, pemerintah Prancis menyatakan bahwa politikus 62 tahun itu pun menjadi buron mereka sejak 1999Tepatnya, setelah dia divonis in absentia atas kejahatan yang dia lakukan sekitar satu dekade sebelumnya
Ketika itu, dia terlibat dalam serangan terhadap pesawat milik maskapai Prancis UTA yang menewaskan 170 orangAtas keterlibatannya, Senussi diganjar hukuman seumur hidup. (AFP/AP/RTR/hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arroyo Minta Diadili di Pengadilan Khusus
Redaktur : Tim Redaksi