RI-Australia Gelar Latihan Militer Nonperang

Fokus Penanganan Bencana Alam

Senin, 21 November 2011 – 05:35 WIB

NUSA DUA - Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat menggelar latihan militer nonperangLatihan tahunan yang diproyeksikan juga akan melibatkan militer Jepang dan Amerika Serikat ini fokus pada pengerahan kekuatan militer untuk penanggulangan bencana alam.

Kesepakatan tersebut diambil dalam pertemuan bilateral Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Hotel Ayodya Resort, Nusa Dua, kemarin (20/11)

BACA JUGA: Lawan Liga Arab, Assad Siap Mati

"Latihan militer nonperang ini juga melibatkan badan penanggulangan bencana negara-negara ASEAN serta milter China," ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha usai pertemuan satu jam tersebut.

Menurut Julian, persiapan latihan militer tersebut akan dibicarakan dalam serangkaian pertemuan intensif lembaga-lembaga teknis awal tahun depan
"Latihan bersama ini juga agar publik tahu, militer juga memiliki kewajiban untuk terlibat aktif menanggulangi ancaman non-tradisional, seperti bencana alam," terangnya.

Presiden SBY menyambut gembira tawaran tersebut dan sepakat bahwa militer juga harus dilibatkan dalam kesiapan penanggulangan bencana

BACA JUGA: Arroyo Minta Diadili di Pengadilan Khusus

"Pengalaman di Aceh dan Nias menunjukkan penanggulangan bencana dapat cepat dilakukan dengan melibatkan militer," kata Julian mengutip presiden.

Dua kepala pemerintahan kemarin juga membicarakan keamanan pasokan pangan di kawasan ASEAN, utamanya terkait banjir di Thailand yang berlangsung cukup lama
Banjir dikhawatirkan berdampak pada pasokan pangan regional, karena sejumlah negara di Asia Tenggara masih menggantungkan pemenuhan cadangan pangannya pada impor beras dari Thailand.

"Kalau tidak cepat ditangani bisa berdampak luas pada perekonomian dan kesejahteraan rakyat di kawasan

BACA JUGA: Hina Bocah Muslim, Politikus Singapura Mundur

Sebab nasi masih menjadi makanan pokok dan Thailand adalah produsen utamaMakanya perlu penanganan cepat," papar Julian.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga membicarakan isu keamanan terbaru di PapuaKepada mitranya, Presiden SBY menegaskan bahwa pemerintah pusat tidak pernah menginstruksikan penggunaan kekerasan di Papua."Presiden tadi menegaskan bahwa penanganan konflik oleh TNI dan Polri yang berlebihan sehingga melanggar HAM, pasti akan ditindakNamun para pelaku kerusuhan dan serangan juga harus ditindak," terangnya.

Usai bertemu Perdana Menteri Gillard, Presiden SBY juga sempat bertemu Perdana Menteri Kamboja Hun SenKedua pemimpin berdiskusi tentang keketuaan ASEAN serta membahas latihan militer nonperang yang ditawarkan Australia pada Indonesia dan negara-negara ASEAN(noe/fal/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kirim Hillary Clinton ke Myanmar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler