jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara (Jubir) Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi mengomentari ucapan Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais yang menyarankan Luhut Binsar Pandjaitan menjalani tes kejiwaan.
Sebelumnya, Amien Rais menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Luhut Binsar ke psikolog untuk memastikan apakah keduanya menderita narsisistik megalomania atau tidak.
BACA JUGA: Jokowi Sudah Sepantasnya Menegur Luhut Binsar
Jodi lantas membalas omongan Amien Rais yang mantan Ketua MPR itu sebagai sosok yang pantas menjalani tes kejiwaan.
"Kalau diamati komentar-komentar beliau (Amien, red), mungkin beliau yang harus tes kejiwaan," kata Jodi di Jakarta, Minggu (3/4).
BACA JUGA: Beri Sinyal Kenaikan Pertalite dan Gas Melon, Luhut Dianggap Meneror Rakyat
Sebelumnya, Amien Rais menyarankan Presiden Jokowi dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan untuk berkonsultasi ke psikolog.
Amien Rais mencurigai dua sosok itu menderita narsisistik megalomania yang terlihat dari sikap merasa paling tahu, benar, dan menganggap diri sebagai penyelamat bangsa satu-satunya.
BACA JUGA: Amien Rais Sebut Presiden Jokowi Mabuk Kekuasaan
Pernyataan itu disampaikan oleh Amien Rais melalui kanal pribadinya Amien Rais Official di YouTube, Sabtu (2/4).
"Anda berdua ini harus berkaca dan tanya kepada psikolog yang objektif apakah kira-kira anda berdua itu menderita narsisistik megalonia," kata Amien Rais.
Dia juga menyarankan Jokowi dan Luhut memohon ampun kepada Tuhan.
Tokoh reformasi 1998 itu juga menyebutkan jika benar Presiden Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan mengalami penyakit psikis tersebut dan mengejawantahkannya dalam memimpin negara, itu akan sangat berbahaya bagi bangsa dan negara.
Tak hanya itu, mantan Ketua MPR RI itu juga menyoroti sikap Jokowi yang marah-marah terhadap para menteri karena dianggap tidak becus dalam bekerja.
"Saya lihat kemarin Jokowi marah-marah dua kali, bahkan menghujat menteri dan pejabat tingginya. Kenapa dipilih sendiri, dihujat sendiri?" katanya. (ast/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Saudara-saudara Boleh Mudik, Kembali Bersama Keluarga di Kampung
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan