jpnn.com, JAKARTA - Warga Jalan Bangau II, Cilandak, Jakarta Selatan berkeluh kesah pada caleg DPRD DKI Teddy Yulianto, tentang banjir yang melanda kediaman mereka pada Kamis (13/12). Warga mengatakan bahwa penyebab banjir setinggi 120 cm itu diakibakan tanggul yang belum juga ditinggikan. Padahal, kata warga, mereka sudah mengadukan permasalahan tersebut kepada Pemprov DKI Jakarta.
“Kerabat dan teman saya tinggal di daerah itu. Mereka menceritakan dan saya langsung datang untuk mencari tahu apa penyebabnya,” kata Teddy, Selasa (18/12).
BACA JUGA: Ashanty Komentari Kinerja Jokowi, Caleg Ini Kasih Jempol
Teddy mengaku kedatangannya itu untuk menyerap permasalahan dan memperjuangkan kepentingan warga. “Kalau saya tidak mau memperjuangkan hak-hak dan kepentingan warga, jangan jadi caleg. Apalagi ini konstituen saya. Insyaallah kalau terpilih, permasalahan banjir di Pondok Labu ini jadi prioritas yang akan saya perjuangkan,” tegas caleg DPRD DKI dari PPP dapil Jakarta Selatan nomor urut 8 ini.
Selain mempermasalahkan tanggul yang belum ditinggikan, warga juga mengatakan bahwa mereka merasa diintimidasi oleh oknum aparat setempat karena mengadukan persoalan itu ke salah satu caleg.
BACA JUGA: Ahmad Albar Masih Berduka Ditinggalkan Putra Bungsunya
Teddy pun menyayangkan sikap oknum aparat tersebut dalam menyikapi permasalahan banjir tersebut, yaitu menggunakan cara intimidasi. Apalagi, oknum tersebut mengeluarkan pernyataan bernuansa SARA.”Perilaku aparat seperti ini membahayakan kerukunan antar umat beragama di Jakarta,” tegasnya.
Menurut Teddy, wajar bila warga mengeluhkan penanganan banjir. Karena hanya di wilayah mereka tanggul tersebut belum ditinggikan, sedangkan di wilayah terdekat lainnya sudah. Di era Ahok saat jadi Gubernur DKI, tanggul itu akan ditinggikan dan anggarannya sudah turun.
BACA JUGA: Alia Laksono Kembali Bantu Korban Banjir di Jakarta Timur
Tokoh pemuda ini bersyukur warga makin berani dengan mengungkap permasalahan lainnya yakni pengaspalan jalan. Rencananya Desember 2018 ini sudah selesai, namun hingga kini pengerjaan pengaspalan tersebut belum dimulai. “Saya berharap tidak ada masalah,” ucapnya.
Teddy pun meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur dan mengawasi kinerja anak buahnya jika lamban dan tidak benar. “Jangan sampai ketika ada korban jiwa baru bekerja, panik, grasak-grusuk. Kerja seperti ini nggak benar,” pungkasnya.(mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Hilang Terseret Banjir Bengawan Solo
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh