Tanggul Jebol, Puluhan Ribu Rumah Terendam

Senin, 02 Januari 2012 – 09:53 WIB

BREBES- Akibat tanggul sejumlah sungai besar jebol, membuat banjir bandang menegpung wilayah Kabupaten Brebes bagian utara, sejak Sabtu (31/12). Puluhan ribu rumah warga di empat Kecamatan terendam hingga ketinggian 1,5 meter. Banjir juga menyebabkan fasilitas umum dan lahan pertanian warga ikut tergenang. Bahkan arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura Tanjung sempat terhambat karena tergenang air. Akibat banjir juga menyebabkan ribuan keluarga di 18 desa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, di Kecamatan Tanjung Banjir banjir itu disebabkan akibat meluapnya sungai Ciapit, Kabuyutan dan sungai Babakan yang diguyur hujan terus-menerus. Air yang meluap menggenangi sebagian wilayah Kecamatan Tanjung, Losari, Kersana dan Banjarjo.

Di Kecamatan Tanjung banjir menggenangi Desa Lemahabang sebanyak  1.570 KK, Desa Luwungbata sebanyak 792 KK, Desa Sidakaton 85 KK, Desa Karangreja 475 KK, Desa Tengguli 417 KK, Desa Sengon 4.175 KK, Desa Kemurang Wetan 8.006 KK dan Desa Tegongan sebanyak 300 KK serta Kramatsampang 1000 KK. Begitu juga rumah warga desa di tiga kecamatan lainnya yang ikut terendam banjir. Yakni di Kecamatan Losari melipuati Desa Kecipir, Kersana meliputi Desa Limbangan. Tak hanya pemukiman penduduk, banjir juga meluluhlantahkan lahan pertanian bawang merah milik warga hingga ribuan hektare.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Drs HM Supriyono melaporkan, warga yang berhasil didata total ada 11.240 keluarga terdiri dari 46.726 jiwa terhambat aktivitasnya akibat banjir. "Desa Kecipir, Losari menjadi daerah terparah bahkan membuat posko darurat. Di situ ada satu pedukuhan, Dukuh Blangko namanya, yang terisolir. Kami harus menggunakan perahu untuk mengevakuasi warga," ujarnya.

Selain menggenangi permukiman penduduk, banjir akibat luapan empat sungai di empat kecamatan ini telah merusak sekitar 100 hektare areal tambak ikan dan 200 hektare tanaman bawang merah. Banjir juga menggenangi jalan nasional setinggi 20 hingga 30 sentimeter yang berada di Desa Tanjung, sehingga mengakibatkan kemacetan.

Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi saat meninjau Desa Lemahabang bersama bersama Dandim 0713 Brebes, Letkol (Arm) Abu Hanifah Nur dan sejumlah pejabat SKPD di Lingkungan Pemkab Brebes, Tanjung mengaku akan segera memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dan dinas terkait lainnya untuk menagambil langkah-langkah tanggap darurat terhadap jebolnya sungai Ciapit. 

"Kemarin sebetulnya benteng di sungai Ciapit sedang dalam proses pengerjaan dengan dikirim 1600 karung pasir untuk dipasang di benteng yang jebol itu. Tapi, ternyata tadi malam debit air naik, sehingga kami perlu koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menanganinya," ujar Bupati.

Atas musibah banjir itu, pihaknya berharap ada dukungan dari Gubernur Jawa Tengah untuk bisa memberikan bantuan tanggap darurat. Menurutnya, warga desa yang rumahnya terendam banjir tersebut sudah pasti tidak bisa melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam kesempatan tersebut, Bupati secara simbolis menyerahkan bantuan logistik kepada warga korban bencana. Khusus untuk bantuan korban banjir, diserahkan bantuan logistik untuk kecamatan Tanjung di desa Luwung Bata 1 ton beras, lemah abang 1 ton beras, tanjung 4 kwintal dan 4 dus sarden, 2 dus minyak goreng.

Untuk Kecamatan Losari, di desa Kecipir diserahkan 1,5 ton beras, 2 dus sarden dan 10 dus mie instans. Di Kecamatan Banjarharjo 1 ton beras dan di Kecamatan Kersana 800 kg beras. “Bantuan ini baru sementara, bila kekurangan tinggal bilang sama pa Kades atau pa Camat. Nanti di drop lagi,"  ujar Bupati.

Bupati juga langsung melaporkan kejadian tersebut beserta kerugian yang diderita warganya dengan menelpon Gubernur. Pusat Posko Bencana Banjir Brebes langsung didirikan di area Parkir Hotel Dian Jaya Tanjung. Dandim 0713 Brebes Abu Hanifah, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Brebes Drs Supriyono dan Kepala Kantor Kesbangpolinmas Drs Rais Khana MM terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Sementara posko-posko lain seperti kesehatan, pengungsian telah berdiri di 8 titik.(ism)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 42 Polisi Ikan Asin Dipecat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler