Tanggulangi Bencana, Pemkab Siapkan Rp 5 Miliar

Senin, 16 Mei 2011 – 15:13 WIB

LASUSUA - Sadar jika sebagian besar wilayahnya rawan bencana alam, Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara tahun ini menganggarkan dana tanggap daruratsebesar Rp 5 miliarSebagian dana tersebut langsung terserap guna menanggulangi bencana banjir yang terjadi di Desa Lapasi-pasi Kecamatan Lambai baru-baru ini akibat luapan sungai lambai yang merendam puluhan rumah warga danmerusak areal perkebunan warga.

Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud bersama wakilnya Siti Suhariah akhir pekan lalu meninjau langsung penangganan pasca bencana banjir berupa pembuatan tanggul disepanjang sungai lambai, guna mengantisipasi kembali meluapnya air sungai mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi

BACA JUGA: Juli, Gaji PNS Dobel

" Setiap bencana alam yang terjadi kita berupaya langsung melakukan penanganan baik terkait penyebab bair, maupun merehabilitasi pemukiman warga yang rusak akibat banjir, seperti yang terjadi di Desa Lapasi-pasi ini," terang Rusda.

Rusda menyadari dana Rp 5 miliar yang disiapkan tahun ini tergolong kecil dibanding dengan potensi rawan bencana alam yang ada di Kolut
Untuk itu dirinya maupun instansi terkait terus mengupayakan agar bantuan dari pemerintah pusat dapat disalurkan ke Kolut."Tahun ini saja sudah terjadi banjir di tiga desa, yakni Lapasipasi, Kelurahan Lasusua dan Kelurahan Malamala Kecamatan Kodeoha, penanganan bencana alam tidak bisa hanya mengandalkan anggaran daerah yang terbatas kita sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, inilah
yang terus kita upayakan," tambah Rusda.

Selain bantuan pemerintah pusat, Pemda juga sangat tergantung perhatian pemerintah provinsi, mengingat pembuatan talud atau bronjong sungai yang berada di lintas kabupaten merupakan kewenangan pemprov.

Sementara itu meski bantaran sungai lambai telah ditalud dengan timbunan tanah dan pasir, namun warga sekitar tetap cemas, pasalnya talud yang dibangun tersebut tetap rawan tergerus banjir besar.  "Namun kita bersukur karena pemerintah kabupaten bertindak cepat, minimal talud yang ada saat ini bisa menahan air masuk kepemukiman warga saat banjir, tapi kedepan kita berharap agar dibuatkan tanggul permanen atau bronjong," terang Umar salah seorang warga desa Lapasi-pasi

BACA JUGA: Kendari Didesain Jadi Kota Ramah Lingkungan

BACA JUGA: MUI Sebut Ada Kelompok NII di Serang

(ndi/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minum Pengencer Cat, Anak TK Dilarikan ke RS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler