jpnn.com - TARAKAN - Ditinggal pergi untuk selamanya, bukan perkara mudah bagi remaja bernama Michael. Ya, kakak pertamanya, Vera Chandra Kho telah mendahuluinya menuju tempat peristirahatan terakhir.
Tentu saja hal ini membuatnya sedih tak terkira. Tangis Michael pun terlihat ‘pecah’ kala berdiri di samping peti jenazah Vera di rumah duka, di Jalan Yos Sudarso, Rabu (14/1).
BACA JUGA: Lupa Matikan Obat Nyamuk, Rumah Ludes
Tak hanya Michael yang terlihat sedih, Stevany Chandra juga tak kuasa menahan sedihnya. Meski demikian, Stevany masih terlihat tegar, bahkan gadis cantik berkacamata ini masih terlihat mengumbar senyum kepada pelayat yang mendatangi rumah duka.
Seperti diketahui, jenazah Vera Chandra Kho tiba di Tarakan, Rabu (14/1) kemarin sekira pukul 14.30 Wita. Putri pertama dari pasangan Kosuma Chandra dan Sherlly Ong yang juga turut menjadi korban kecelakaan AirAsia QZ8501 ini berhasil teridentifikasi dari kecocokan data gigi primer yang berasal dari dokter gigi langganan Vera semasa berada di Tarakan.
BACA JUGA: Kadishutbun Beber Penyebab Anggota Polhut Marah
Setibanya di rumah duka, peti jenazah dimasukkan ke dalam ruangan yang selama ini dikenal sebagai ruangan toko Kosuma Chandra, kemudian seluruh keluarga dan kerabat memanjatkan doa bagi jenazah Vera.
Nampak para keluarga dan kerabat korban tak dapat menahan air mata ketika doa untuk Vera dipanjatkan oleh seisi ruangan. Jenazah Vera rencananya akan dikebumikan hari ini di Pemakaman Tionghoa.
BACA JUGA: Jenazah Vera Chandra Tiba di Rumah Duka, Tercium Bau Wangi
Salah seorang guru mata pelajaran Kimia Vera semasa masih sekolah di SMA 1 Tarakan, Tri berujar, saat masih menjadi siswi SMA 1 Tarakan, Vera termasuk sebagai salah seorang siswi berprestasi yang selalu meraih peringkat tiga besar.
Selain pandai, Vera juga dikenal sebagai pribadi yang begitu ramah. (baca juga: Guru Ini tak Percaya Siswinya yang Manja jadi Korban AirAsia).
“Vera anaknya pandai, khususnya di pelajaran Astronomi dan Bahasa Inggris. Anaknya low profile, sangat baik dan ramah,” jelasnya kepada Kaltara Pos (Grup JPNN.com)
Hal senada juga diungkapkan salah seorang bibi Vera bernama Sherlly yang turut memberikan pujian terhadap pribadi keluarga Kosuma Chandra, yang dinilainya merupakan sosok-sosok pekerja keras dan sangat ramah terhadap sesama.
“Sherlly (Ibu Vera, red) baik sekali orangnya. Yang paling saya ingat mereka semua orangnya sangat pekerja keras,” terangnya.
Salah Seorang paman Vera, Hendriyanto Kho juga membeberkan hingga saat ini masih ada 10 jenazah yang sedang dalam proses identifikasi. Diapun sangat berharap dari 10 jenazah itu ditemukan kedua orang tua Vera Chandra.
“Nanti ada keluarga yang kembali ke Surabaya untuk mengawal proses identifikasi jenazah di sana,” pungkasnya. (*/hes/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Wakil Ketua DPRD Bantul Minta Nissan X-Trail
Redaktur : Tim Redaksi