Tangis Pilu Keluarga Pecah Ketika Tiba Jenazah Almarhum Pratu Marinir Anumerta Wilson Anderson Here

Senin, 28 Maret 2022 – 19:22 WIB
Ayah Wilson, Karel Here tertunduk lesu dan menangis di depan peti anaknya. Foto : Meylinda Putri Yani Mukin

jpnn.com, KUPANG - Tangis pilu keluarga dan kerabat pecah ketika almarhum Pratu Marinir Anumerta Wilson Anderson Here tiba di rumahnya beralamat Jalan Oeklipi, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sekitar pukul 13.40, Senin (28/3).

Ibu dan ayah kandung Wilson terlihat lemas dan ditopang oleh anak-anaknya ketika peti jenazah hendak dikeluarkan dari mobil ambulanse. 

BACA JUGA: Ayah Pratu Marinir Wilson Anderson: Kami Menyerahkan Semua Kejadian Ini kepada Tuhan

"Dua puluh lima tahun nong e, baru begini," tutur Ibu Wilson, Josovina K Kadja sembari menangis di depan peti jenazah anaknya. 

Peti jenazah tampak ditutup menggunakan bendera merah putih. Kedua orang tua Wilson tidak menyangka, nasib anaknya bisa berakhir seperti ini.

BACA JUGA: Sambut Jenazah Prajurit Marinir TNI AL Korban KKB, Warga Mengibarkan Merah Putih Setengah Tiang

Ayah Wilson tertunduk lesu memeluk peti anaknya. Karel Here beserta istri dan anaknya saling menguatkan dengan berpelukan di depan jenazah Wilson. 

Doa bersama kemudian dilantunkan pihak keluarga ketika jenazah diletakkan di di atas tempat tidur, sebagai tempat persemayaman jenazah Wilson sebelum dimakamkan.

Pemulangan almarhum Pratu Marinir Anumerta Wilson Anderson Here, didampingi dua personel yaitu Letda Marinir Adrianto Manongga dan Pratu Marinir Kornelis Yotam.

Pratu Wilson mengalami luka akibat terkena tembakan di bagian perut sebelah kiri dan kepala belakang sebelah kiri.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, (26/3) dini hari waktu Papua. 

Menurut rencana pria asal Sabu ini akan dimakamkan pada Rabu (30/3) secara kemiliteran di belakang rumah kedua orang tuanya.

Pratu Marinir Wilson merupakan salah satu korban akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata di Nduga, Papua, Sabtu (26/3).(mcr2/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler