Tangkap Militan Taliban dengan 10 Ton Bom

Minggu, 22 April 2012 – 13:31 WIB

KABUL - Militer Aghanistan Sabtu (21/4) kemarin mengaku telah menggagalkan serangan teror besar-besaran yang direncanakan oleh militan Taliban di area sarat penduduk di ibu kota Kabul. Militar di negeri bekas jajahan Uni Soviet itu mengaku berhasil menangkap lima orang militan di atas sebuah truk yang menyembunyikan bahan peledak berbahaya seberat 10 ton di bawah tumpukan kentang.

Juru bicara Badan Intelijen Afghanistan, Shafiqullah Tahiri, mengatakan bahwa penangkapan tersebut terjadi beberapa saat sebelum rangkaian serangan Taliban di Kabul dan provinsi sekitarnya Minggu (15/4) lalu yang menewaskan 50 orang, Menurut Tahiri, informasi penemuan bom tersebut memang sengaja baru diumumkan untuk memberi kesempatan pihak intelijen melacak asal benda berbahaya tersebut.

“Jika saja bom tersebut berhasi dipergunakan, Kabul akan mengalami pertumpahan darah dalam skala super besar,” kata Tahiri, sebagaimana dikutip oleh Reuters. Ditambahkannya, tiga militan Pakistan dan dua warga Afghanistan yang diringkus dalam penangkapan tersebut dilatih oleh Taliban Pakistan, yang juga memiliki hubungan kuat dengan kelompok Taliban di Afghanistan.

Dalam serangan hari Minggu lalu, serangkaian ledakan dan tembakan terdengar di pusat Kota Kabul yang menjadi tempat sejumlah kedutaan besar asing berada. Markas pasukan NATO pun tidak luput dari sasaran serangan.

Selain itu, serangan dan ledakan juga terjadi di gedung parlemen di barat Kabul. Bahkan sejumlah anggota parlemen bergabung dengan pasukan keamanan dengan melancarkan  tembakan ke arah milisi Taliban.

Serangan itu merupakan salah satu yang terbesar dari segi penyebaran dan koordinasi dalam 10 tahun terakhir. Taliban Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengklaim bahwa mereka telah merencanakan serangan serupa di bulan-bulan mendatang.(reuters/afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Pesawat, 127 Orang Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler