jpnn.com - TUBA BARAT – Kepolisian Resort Tulangbawang Lampung, menangkap empat orang yang diduga pencuri peralatan tower (base transceiver system/BTS) milik Telkomsel dalam wilayah Tuba Barat, Selasa (25/2) kemarin.
Komplotan ini kerap beraksi di beberapa provinsi. Seperti Banten, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Riau. Total, peralatan yang berhasil diamankan mencapai Rp700 jutaan.
BACA JUGA: Yuni Sudah Hamil, yang Ditunggu Deni yang Datang Dedi
Keempat tersangka ini adalah Yd, warga Bojongmangu, Bekasi; Kd, warga Panguragan, Cirebon, Jawa Barat; Ns, warga Kampung Wonosari, Kebumen; dan An, warga Banjar, Madura.
Kapolres Tuba AKBP Agoes Soejadi kemarin mengatakan, penangkapan terhadap kawanan ini dilakukan pihaknya berkat laporan salah satu operator seluler yang menyatakan banyak barang-barang milik BTS perusahaan tersebut hilang.
BACA JUGA: Mempelai Pria Kabur, Digantikan Cowok Lain
Karena itu, pihaknya pun langsung melakukan pengecekan lapangan dan juga berkat informasi yang disampaikan masyarakat. Sehingga, anggotanya langsung melakukan penangkapan.
Hasilnya, ditemukan barang-barang tersebut di rumah salah satu warga berupa aki (accu) dan peralatan elektronik berbagai jenis.
BACA JUGA: Mempelai Pria tak Datang, Diganti Pesta Sunatan
Kapolsek Tuba Tengah Kompol Handak Prakasa Qolbi mengatakan, modus operandi yang dilakukan kawanan ini dengan cara menyewa kendaraan minibus dari salah satu rental di Jakarta.
Dari sana, dengan menggunakan peralatan yang telah dipersiapkan seperti gunting pemutus besar, tang, kunci berbagai tipe, obeng, dan linggis modifikasi, para tersangka melancarkan aksi.
Kawanan ini mengintai BTS di pelosok kampung dan jauh dari pemukiman warga. Hal itu dilakukan agar saat beraksi, mereka tidak akan diketahui masyarakat. "Jadi, tersangka ini melancarkan aksinya dengan membidik BTS di pedalaman kampung," tuturnya kemarin.
Berdasarkan hasil penangkapan, pihaknya mendapatkan puluhan jenis accu berbagai jenis, tipe, dan warna serta belasan peralatan elektronik BTS yang harganya diduga mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah per unit.
"Ini kan peralatan elektronik untuk signal. Jadi, kemungkinan besar harganya sangat mahal," tambah Agoes yang juga mantan Kapolres Metro ini kemarin.
Menurut pengakuan para tersangka, telah lama beraksi seperti di Bengkulu, Riau, Sumsel, Banten, dan Lampung. Hasil kejahatan selama ini telah mereka jual. Sehingga, pihaknya kini tengah melakukan pengembangan terhadap beberapa jenis peralatan tersebut.
"Ke mana mereka jual" Dengan siapa" dan harga berapa" Ini tengah didalami. Kami menduga mereka ini sangat profesional," ujar Agoes.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan para tersangka, barang-barang itu akan dijual ke Bogor, Jawa Barat. Barang-barang ini pula akan mereka jual dengan harga per kilogram Rp6 ribu, bukan merupakan pesanan pihak tertentu. "Ya Mas. Kami jual ke Bogor. Harganya kiloan. Rp6 ribu per kilo,’’ terangnya. (fei/p1/c3/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ular Datangi Wanita Hamil Dikaitkan Ramalan Bocah Misterius
Redaktur : Tim Redaksi