jpnn.com, JAKARTA - Polri membantah keras tudingan yang menyebut Korps Bhayangkara melakukan represi terhadap kampus saat penangkapan tiga terduga teroris di Universitas Riau, Pekanbaru.
“Oh tidak. Mainkan lah bro pokok (perkara teroris), ini kan bukan kelompok pencurian ayam,” tegas Iqbal saat dikonfirmasi, Minggu (3/6).
BACA JUGA: 1 Terduga Teroris di Kampus Unri Ternyata Anggota JAD
Iqbal menambahkan, ketiga teroris yang ditangkap di Pekanbaru, yakni K, D, dan Z itu adalah pencari kematian.
“Mereka ini bukan hanya berani mati tapi mencari mati. Makanya strategi khusus ada beberapa kekuatan yang digunakan,” tegas Iqbal lagi.
BACA JUGA: Kenapa Teroris Pilih Kampus Unri jadi Tempat Merakit Bom?
Sebelumnya, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris yakni alumni mahasiswa Unri.
Pertama, Z (33) yang merupakan warga Perhentian Raja Kampar, ditangkap di lingkungan kampus Unri. Kedua, D (34), yang ditangkap di Kubang, Kampar. Ketiga, K (32), yang ditangkap di lingkungan kampus Unri.
BACA JUGA: Iqbal: Penggerebekan Densus 88 di Unri Sesuai Prosedur
Ketiganya adalah alumni kampus yang terletak di kawasan Panam Pekanbaru itu.
Z alumni Pariwisata Fisipol, D alumni Administrasi Negara Fisipol, dan K alumni Ilmu Komunikasi Fisipol.
Kemudian, ada empat bom rakitan yang disita dari penangkapan itu.
Menurut keterangan Kapolda Riau Irjen Nandang, empat bom rakitan itu akan diledakkan di gedung DRR RI, dan DPRD Provinsi Riau.
"Dari tiga pelaku, didapat barang bukti. Di antaranya empat bom yang siap diledakkan. Sekarang sudah dijinakkan. Ada juga serbuk-serbuk bahan peledak," kata Nandang. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Kecam Aksi Densus 88 di Kampus Unri
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan