Tank Kelas Berat Perkuat TNI-AD

Pesan dari Jerman Senilai Rp 300 M

Senin, 23 September 2013 – 07:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kekuatan TNI Angkatan Darat (AD) bertambah. Untuk pertama kali dalam sejarah kavaleri TNI-AD, Indonesia memiliki main battle tank (MBT) atau tank kelas berat. Dua buah MBT Leopard tipe 2A4 dan dua buah Infantry Fighting Vehicle  (IFV) Marder tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu malam (21/9).

 

"Tank sudah tiba dengan selamat dan lancar. Proses loading dan persuratan juga hampir selesai," ujar seorang perwira TNI-AD yang mengurusi proses kedatangan tank itu pada Jawa Pos kemarin.

BACA JUGA: Iklan Kemendag Makin Disorot

Karena tank Leopard dan tank Marder merupakan alat utama persenjataan strategis, maka proses bongkar muat rahasia dan tertutup.

BACA JUGA: Pasek dan Saan Dilengserkan, Anas Anggap Demokrat Tak Elegan

Dua buah tank Leopard dan dua buah tank IFV Marder itu diangkut menggunakan kapal Isolde dari Rheinmetal Industries di Jerman. Pembelian main battle tank atau tank kelas berat pernah memicu perdebatan antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan DPR hingga berbulan-bulan. Banyak kalangan menilai tank Leopard tidak sesuai dengan medan geografis di Indonesia. Selain bobotnya yang berat (sekitar 62 ton), ancaman terhadap Indonesia dinilai belum perlu dihadapi dengan main battle tank.      

Namun, akhirnya pada November 2012 Kemenhan menandatangani kontrak pembelian"senilai USD 280 juta (sekitar Rp 300 miliar) dengan Jerman. Indonesia  membeli sebanyak 153 unit MBT dan IFV. Dengan rincian, 61 unit MBT Leopard tipe revolution, 42 MBT Leopard 2A4, serta 50 IFV Marder. Untuk MBT Leopard akan dilengkapi tank recovery, tank bridge layer, dan ambulans.     

BACA JUGA: Sopir, Kurir dan Cleaning Service Tak Akan jadi PNS

Tipe Leopard 2A4 yang dibeli bukan tank baru, melainkan bekas pakai yang di-refurbish. Tank itu dibuat pada durasi waktu 1985 hingga 1992. Pemerintah Jerman memiliki 2.125 MBT Leopard 2A4. Karena over produksi, maka Leopard tipe ini dijual ke berbagai negara. Di antara yang sudah memakai adalah Austria, Polandia, dan Turki. Untuk negara Asia, selain Indonesia, baru Singapura yang tercatat mengoperasikan 96 tank jenis itu.       

Selain Leopard, Marder juga bukan produk anyar. Prototipe awalnya dirancang pada 1960-an dengan produksi perdana pada 1971. Saat ini sebagian Marder varian awal di Jerman sudah akan digantikan generasi yang lebih baru, yaitu Puma.    

Tank Marder berfungsi sebagai tank angkut personel. Salah satu ciri khas Marder adanya kanon atau meriam berkaliber 20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202. Kanon ini otomatis. Artinya, peluru tidak perlu diisi satu demi satu. Peluru yang dipergunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta berdaya ledak tinggi.      

Kepala Subdin Penerangan Umum TNI-AD Kolonel Zainal belum bisa memberikan keterangan tentang kedatangan Leopard di Jakarta. "Besok (hari ini,red) akan dijelaskan oleh kadispenad di mabesad," katanya. (rdl/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Bertekad Rebut Suara PKS di Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler