jpnn.com - KOTABARU - Jerit ketakutan terdengar dari tengah laut, Senin (15/9) malam. Api berkobar dari kamar mesin kapal tanker, Cilacap Pertamina Samudra 104. Ironis, kapal berbobot 44.137 Gross Ton (GT) memuat sebanyak 45 ribu kiloliter BBM jenis solar.
Berdasarkan informasi di lapangan, kejadian sekitar pukul 23.30, api berasal dari kamar mesin, saat kapal sedang melakukan proses layanan ke tongkang coastway. Lokasi kejadian sekitar 1 mil dari Tg Pemancingan Kecamatan Pulau Laut Utara, dekat dengan Pelabuhan PT Arutmin. Sedangkan jarak dari Pelabuhan Panjang pusat kota sekitar 12 mil.
BACA JUGA: Rumah Calon Pengantin Ludes Terbakar
Sampai saat berita ini diturunkan, Kepala Kamar Mesin (KKM) Purwo Hadi Wibowo belum ditemukan. Kabar terakhir, dia terjebak di dalam kamar mesin, di tengah kepungan api. Sementara 57 orang yang berada di kapal berhasil diselamatkan tim gabungan Polres, Basarnas dan Lanal Kotabaru.
Kepala Depot Pertamina Kotabaru, Sutjipto kepada awak media mengatakan, pihaknya mendapat info, pada pukul 23.30 terlihat kepulan asap hitam di kamar mesin. Setelah beberapa menit kemudian, terjadi kebakaran di ruang mesin. Namun dia membantah kebakaran terjadi ketika proses pelayanan ke tongkang coastway.
BACA JUGA: Kenalan di Facebook, Siswi MTs Dicabuli Pemuda Pengangguran
"Sudah selesai (proses layanan tersebut)," ujarnya, Selasa (16/9).
"Dari kru kapal, sempat melakukan pemadaman, namun peralatan sangat terbatas. Api sempat membesar. Sampai saat ini penyebabnya, kita belum tahu," tambahnya.
BACA JUGA: Ditangkap Curi Motor Penjaga Gereja, Pelaku Jual Nama Kapolres
Waktu kejadian juga dikuatkan dengan keterangan dari aparat kepolisian.
"Kejadiannya sekitar pukul 23.30, kami dapat kabar sekitar pukul 24.00. Dan sekitar setengah satu malam kami berangkat ke lokasi, sampai di lokasi jam satuan malam," kata Kapolres Kotabaru AKBP Rizal Irawan Sik.
Rizal yang turun langsung ke lokasi membenarkan, api berkobar di buritan kapal.
"Kami sempat tidak bisa merapat, karena panas sekali," tambahnya.
Saat itu, tim berangkat menggunakan speedboat milik Pol Air, turut serta rombongan Basarnas, KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai), dan Lanal Kotabaru. Selain sengatan panas dari kapal yang terbakar, gelombang juga sangat tinggi. Speedboat aparat berkekuatan total 300 pk terombang-ambing. Cuaca buruk ini terjadi hingga siang hari.
"Benar, sudah semingguan ini nelayan kembali libur melaut. Kalau di Tanjung Pemancingan gelombang bisa sampai 2 meter ke atas," ujar Kepala Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Utara, Wardi, saat dihubungi Radar Banjarmasin (JPNN Grup).
Karenanya, proses evakuasi baru bisa dilakukan jam 4 dinihari. Hal tersebut diungkapkan Sutjipto.
"Jam empat (dinihari) kita sudah bisa evakuasi perwira kapal dan ABK," ujarnya.
Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 9.00 pagi. Sebelum proses evakuasi yang menggunakan speedboat milik Pol Air tersebut, dua unit tugboat milik Pertamina, dan satu unit milik Jhonlin, yang standby tidak jauh dari lokasi kapal berlabuh, segera meluncur memadamkan api. Tidak lama berselang, tugboat milik Pelindo III Kotabaru datang membantu.
Menurut keterangan Kapolres, jam 09.45 siang api sudah berkurang. Pukul 10.00 lewat, tinggal asap saja, dan tim terus melakukan proses pendinginan hingga sore. Awak kapal selamat yang sempat dimintai keterangannya, mengaku trauma dengan kejadian itu. Pasalnya, kapal memuat bahan bakar sebanyak 45 ribu kiloliter. Apabila tersulut api, maka akan terbakar dan meledak. Beruntung kejadian mengerikan itu tidak terjadi.
"Muatan terakhir kapal tanker sebanyak 45 ribu kiloliter. Sampai saat ini aman. Masih aman," kata Sutjipto.
Sayang, hingga saat berita ini diturunkan, KKM Purwo Hadi Wibowo belum ditemukan. Awak kapal membenarkan, Purwo saat kebakaran, berada di kamar mesin, terjebak di antara kepungan api.
"Tim sudah masuk (ke dalam ruangan mesin) masih melakukan penyisiran," kata Sutjipto, petang kemarin sekitar pukul 18.00.
Untuk memastikan penyebab kebakaran, Kapolres telah berkoordinasi dengan Tim Labfor Surabaya.
"Kita sudah panggil Tim Labfor Surabaya, kalau tidak hari ini, besok (hari ini) mereka datang. Untuk semua awak kapal, sekarang sudah beristirahat di (salah satu) hotel (daerah Kotabaru), untuk pemulihan mereka," kata Kapolres.
Sekadar diketahui, kapal tanker tersebut jenis kapal terminal, yang melayani jatah BBM untuk Kalsel dan Kalteng. Panjang kapal 230,88 meter, lebar 35 meter, dipimpin oleh Capt R Djoko Bambang S. Resmi beroperasi di Kotabaru tahun 2012.
Kru kapal sebanyak 22 orang, 21 selamat, 1 orang yaitu KKM belum ditemukan. Mooring master 1 orang, mooring gang 8 orang, loading master 2 orang, surveyor 2 orang, satpam 1 orang, dan kontraktor 22 orang. Total 57 selamat, tidak ada luka-luka, dan satu belum ditemukan. (zal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Korupsi Unlam Mulai Diadili
Redaktur : Tim Redaksi