Tanoto Gandeng NIE Singapura Ciptakan Guru Berkelas Dunia

Jumat, 09 April 2021 – 12:19 WIB
Tanoto menggandeng NIE Singapura dalam mencetak guru profesional berkelas dunia. Foto: Tanoto Foundations

jpnn.com, JAKARTA - Singapura mencetak dan mengembangkan guru profesional berkelas dunia yang mampu berpikir otonom dan mampu meningkatkan kapasitasnya secara berkelanjutan.

Mereka terbukti telah berhasil menempatkan siswanya meraih prestasi terbaik pada tes Program International Student Assessment (PISA) dalam kemampuan membaca, sains, dan matematika.

BACA JUGA: Tanoto Foundation-Muaro Jambi Resmikan Kerja Sama Pengembangan Sekolah Penggerak

Menurut Prof. Liu Woon Chia, guru besar The National Institute of Education (NIE) Singapura, salah satu faktor sukses mereka bisa mencetak guru-guru berkualitas adalah adanya komunikasi yang kuat.

Komunikasi ini dibangun antara NIE dan berbagai stakeholders, seperti kementerian pendidikan dan sekolah dalam mendesain kegiatan praktik mengajar yang efektif untuk calon guru.

BACA JUGA: IPB dan Universitas Brawijaya Jawara Tanoto Student Research Award 2021

“Kegiatan praktik atau pengalaman di lapangan selama periode pendidikan guru, merupakan kesempatan terbaik untuk calon guru berkembang menjadi guru berkualitas,” ungkap Prof. Liu saat berbagi pengalaman dalam webinar Mendesain Praktik Mengajar Calon Guru yang digelar Tanoto Foundation, Kamis (8/4/2021).

Cara untuk mencetak guru yang hebat adalah sebagai berikut.

BACA JUGA: Pandemi tak Menghalangi Tanoto Scholars Merayakan Kelulusan dan Bangun Jejaring Alumni

1. Mendorong kandidat terbaik menjadi guru

Guru adalah salah satu karier profesional di Singapura. Hanya kandidat terbaiklah yang bisa menjadi guru. Memberikan gaji yang tinggi bukan satu-satunya faktor yang mendorong orang tertarik menjadi guru.

Singapura menjadikan guru sebagai profesi terhormat dan didengar pendapatnya. Hal itu yang membuat banyak kandidat terbaik yang melamar menjadi guru.

Beda halnya dengan Indonesia yang memiliki ribuan LPTK, Singapura hanya memiliki satu LPTK, sehingga jalur masuk untuk menjadi guru terbilang ketat. "Kurang lebih hanya sekitar 30 persen calon guru yang diterima di NIE," ungkap Prof. Liu.

2. Pembelajaran daring jadi perkuliahan wajib calon guru

Singapura dapat mengatasi situasi pandemi dengan baik.

Prof. Liu mengaku adaptasi tetap diperlukan ketika merancang desain kegiatan praktik untuk para calon guru selama pandemi.

“Selama pandemi kami memberikan beberapa model perkuliahan daring untuk para calon guru agar mereka dapat memutuskan untuk melakukan pendekatan apa ketika sedang praktik di lapangan,” tambah dia.

Dia menyebutkan, pembelajaran daring sudah menjadi materi perkuliahan bagi mahasiswa calon guru. Sekarang belajar dari rumah merupakan bagian pembelajaran setiap sekolah. NIE membantu para guru Singapura siap menerapkan pembelajaran daring yang membuat siswa bisa mendapatkan pembelajaran berkualitas.

3. Kemitraan sekolah-LPTK

Prof Liu juga menyampaikan pendidikan berkualitas akan lebih berhasil bila sekolah dan LPTK mau bekerja sama. LPTK perlu belajar dari pengalaman sekolah dan melakukan penelitian kolaboratif untuk saling mendukung dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Cara ini dilakukan NIE Singapura sehingga membuat sekolah menjadi lebih berkualitas dan bisa menjadi tempat praktik mengajar terbaik untuk calon guru.

Dahulu, lanjut Prof. Liu ada sekolah yang tidak mau bermitra dengan LPTK karena dianggap menjadi beban tambahan menjadi tempat praktik mengajar. Justru sekarang sekolah merasa beruntung bisa bekerja sama dengan LPTK karena para guru pamong yang menjadi mentor ikut berproses dan tumbuh pada saat membimbing calon guru tersebut.

“Agar guru pamong termotivasi untuk aktif membimbing, guru pamong harus menemukan arti dalam keterlibatannya dalam proses ini,” urai Prof Liu.

4. Kolaborasi penyiapan calon guru

Pengalaman NIE mencetak calon guru berkualitas, menurut Margaretha Ari Widowati, Direktur Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, bisa menjadi inspirasi bagi pimpinan LPTK, dosen, dan guru pamong di Indonesia.

“Tanoto Foundation juga tengah bekerja sama dengan empat LPTK di Indonesia mengembangkan inovasi praktik mengajar mahasiswa pendidikan profesi guru (PPG). Pengalaman NIE memperkaya referensi kami dalam berkolaborasi untuk menemukan strategi penyiapan calon guru terbaik,” kata Ari. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler