Tanoto Scholars Gathering 2024 Siapkan Calon Pemimpin dengan Pola Pikir Keberlanjutan 

Minggu, 28 Juli 2024 – 20:12 WIB
CEO Tanoto Foundation Benny Lee bersama para Scholars dalam pembukaan acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2024 di Pangkalan Kerinci, Minggu (28/7). Foto: Mesya/JPNN

jpnn.com - PELALAWAN - Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, melalui program TELADAN, mendukung terciptanya pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia yang andal dan bisa berkontribusi kepada masyarakat secara berkelanjutan.

Program TELADAN memberikan dan melengkapi para mahasiswa dari sepuluh universitas mitra Tanoto Foundation beasiswa kuliah S1 dan pelatihan kepemimpinan yang terstruktur.

BACA JUGA: Tanoto Foundation Luncurkan Program Fellowship, Yuk, Buruan Daftar

Salah satu bagian dari perjalanan pembelajaran para penerima beasiswa TELADAN (Tanoto Scholars) adalah Tanoto Scholars Gathering (TSG) yang diadakan setiap tahun. Tahun ini, TSG 2024 kembali diadakan di Pangkalan Kerinci, Riau.

CEO Tanoto Foundation Benny Lee mengatakan pendiri Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto memiliki visi 5C yang juga diterapkan di semua grup bisnisnya, yaitu good for community, climate, country, customer, dan company.

BACA JUGA: OceanX dan Tanoto Foundation Ajak Pelajar Teliti Laut Indonesia

“5C menunjukkan kami harus bisa memberikan dampak dahulu kepada 4C pertama, baru berpikir mengenai organisasi atau diri kita sendiri," ujarnya dalam pembukaan acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2024 di Pangkalan Kerinci, Minggu (28/7).

Dia menambahkan Tanoto Foundation juga menganut visi ini karena apa yang  dilakukan harus berdampak baik untuk masyarakat dan negara.

BACA JUGA: Kemenkes & Tanoto Foundation Berkolaborasi Tingkatkan Kompetensi 1,5 Juta Kader Posyandu

Para scholars juga akan mengunjungi pabrik-pabrik RGE beroperasi dan melihat bagaimana mereka menerapkan perbaikan terus menerus atau continuous improvement.

"Ini sangat penting untuk Tanoto Scholars, untuk selalu mencari peluang memperbaiki dan mengembangkan diri," ujar Benny.

Dia mengimbau para scholars memanfaatkan kesempatan TSG ini untuk mengenal satu sama lain dengan baik. Sebab, ini akan membentuk jaringan kalian di masa depan. Saling dukung satu sama lain dan tumbuh bersama menjadi pemimpin.

Chief Operating Officer (COO) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Eduward Ginting, yang turut membuka TSG 2024, mengatakan bahwa PT RAPP menjadi pionir dalam business sustainability yang diimplementasikan dalam April 2030.

"Kalian dipersiapkan menjadi pemimpin yang berkomitmen pada keberlanjutan. Dengan pola pikir keberlanjutan. Kalian akan menjadi pemimpin yang berfokus pada menciptakan nilai jangka panjang yang melampaui keuntungan finansial saja, tetapi juga berdampak kepada masyarakat, lingkungan, dan negara,” tutur Eduward.

Sementara itu, Menteri Keuangan RI (2014-2016), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) (2016-2019), Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (2019-2021), Bambang Brodjonegoro yang membuka sesi inspirational talk mengatakan, jika Indonesia mau menjadi negara maju, kuncinya ialah fokus pada pengembangan manusianya.

Apa yang dilakukan Tanoto Foundation lewat TSG 2024 dan program beasiswa kepemimpinannya sudah in line dengan cita-cita ini. Ketika ingin menjadi negara maju, harus melewati suatu periode di mana yang menonjol di dunia adalah sustainability dan digital transformation. 

"Jadi, dengan memasukkan isu sustainability sebagai tema, saya kira ini sudah disadarkan bahwa ini akan menjadi tren masa depan. Dan mencapainya dengan digital,” ujar Bambang.

Dia menegaskan peran anak muda sangat krusial. Anak muda harus menjadi critical thinkers, change makers, innovators, communicators, dan leaders.

TSG 2024 juga diisi oleh pembicara-pembicara lain, seperti Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia Agus Harimurti Yudhoyono, dan para alumni program beasiswa Tanoto Foundation. Salah satunya ialah Cahyadi, guru besar termuda Universitas Sebelas Maret, Solo, yang berbicara mengenai perjalanan pendidikannya dan bagaimana berkontribusi di sektor pendidikan.

Selain itu, SDG Mover UNDP Indonesia yang juga merupakan public figure, Chelsea Islan, juga turut hadir dengan membawakan materi bagaimana membangun aksi yang berdampak dan berkelanjutan, serta komunikasi yang dapat mempengaruhi banyak pihak untuk melakukan hal yang positif. (esy/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler