Tanpa Komando, Ribuan Warga Berburu Cacing Jelmaan Putri Mandalika

Senin, 29 Februari 2016 – 10:00 WIB

jpnn.com - PRAYA – Event Bau Nyale (menangkap cacing laut) diikuti puluhan ribu masyarakat Lombok, bahkan dari luar daerah, termasuk para wisatawan mancanegara maupun nusantara Sabtu dan Minggu kemarin (27-28 Februari).

BACA JUGA: Pemekaran Kabupaten di Banten Tinggal Tunggu PP

Pengunjung tumpah ruah memadati kawasan di sekitar Pantai Kuta dan Pantai Seger, yang menjadi lokasi kegiatan Festival Pesona Bau Nyale.

Aneka kegiatan tradisi maupun modern digelar Pemerintah Provinsi NTB, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah,     untuk memeriahkan sebelum acara puncak, yaitu turun ke laut bersama-sama di pantai Seger  untuk sorok (menangkap) cacing laut (Nyale), yang dipercaya masyarakat sebagai penjelmaan dari Puteri Mandalika.

BACA JUGA: Sering Kontes, Harga Kian Tinggi, Biaya Perawatannya..Hhmmm

Pengalaman-pengalaman pelaksanaan sebelumnya, dimana seluruh mata acara dipusatkan di sekitar pantai Seger, maka terjadi penumpukan massa yang sangat besar di lokasi. Bahkan jalanan menuju pantai Seger juga macet total.

“Berangkat dari pengalaman itulah, kenapa tahun ini kegiatannya kita pecah. Untuk acara seremonial, mulai dari pembukaan, pentas seni budaya, drama kolosal Puteri Mandalika, pengumuman pemenang pemilihan Puteri Mandalika, hingga penampilan penyanyi dangdut seperti Caca Handika, dan grup band Gigi, dilaksanakan di Pantai Senek, Kuta,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, HL. Moh Faozal.

BACA JUGA: Kisah Suami Kalem yang Sering Diseret Istri Keliling Kompleks

Sedangkan di pantai Seger sambungnya, dikhususkan untuk lokasi acara puncak Bau Nyale, yaitu menangkap cacing laut di pantainya. “Namun demikian, bukan berarti di lokasi pantai Seger tidak ada acara hiburan masyarakat. Sambil menunggu waktu turun ke laut, di     sekitar pantai Seger juga kita gelar pentas Wayang Kulit Sasak,” ujar Faozal dilansir Radar Lombok (Grup JPNN).   

Ketika jam telah menunjukkan pukul 03.00 Wita, bersamaan dengan selesainya pertunjukan Wayang Kulit Sasak, tanpa dikomando puluhan ribu masyarakat terlihat turun di pinggiran pantai Seger, menantang ombak laut selatan untuk Bau Nyale.   

Sorak soraipun membahana, ketika ada warga yang berhasil menangkap Nyale yang berwarna hijau, biru atau merah, dengan sorok (jaring tradisional) yang digenggamnya.

Sejurus kemudian, dengan cekatan mereka memasukkan Nyale tangkapannya itu ke dalam Kepis (wadah terbuat dari anyaman bambu), atau Panci yang dibawa oleh sang istri di pinggiran pantai, dan kemudian kembali lagi ke laut untuk menangkap Nyale sebanyak-banyaknya.(radar lombok/fri/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Gembira Untuk Pedagang Tradisional


Redaktur : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler