BUMIAYU - Pergerakan Pamekaran Kabupaten Brebes mengalami pasang surut. Isu terjadi perpecahan di tubuh pelaksana pemekaran, muncul ditengah perjalanan saat bola pemekaran saat ini tengah berada di tingkat DPRD.
Indikasi adanya perpecahan di tubuh tim pemekaran setelah sebelumnya Forum Sebapa Sato Bumi bersama elemen masyarakat mengadakan pertemuan di gedung eks Kawedanan, disusul kemudian pertemuan terpisah antara Presidium bersama Paguyuban Kades dan BPD di RM Sahabat Alam.
Atas kondisi tersebut, salah satu inisiator Pemekaran Kabupaten Brebes, Samsul Maarif SPd menyatakan, memilih untuk mengundurkan diri didalam gerakan pemekaran.
"Secara substansi saya mendukung pemekaran, tapi tidak akan aktif. Baik dalam bentuk gerakan, maupun pemikiran," ungkap Samsul, Senin (4/3).
Alasan dirinya mengambil langkah tersebut dikatakan Samsul, karena dia mendapati tidak adanya konsep yang jelas dalam pergerakan pemekaran saat ini. "Konsepnya hingga saat ini belum jelas, begitu juga dengan target. Satu contoh, sampai sekarang di internal belum ada upaya untuk merealisasikan hasil study banding dari Pangandaran, sebagaimana komitmen awal. Untuk mendirikan sekretariat saja masih sulit, padahal itu pusat kegiatan," jelasnya.
Menurut dia, semestinya saat ini para pelaku dan pejuang pemekaran lebih kompak dan solid serta menentukan target perjuangan."Pembahasan di tingkat Dewan, hinga dibahas dalam sidang Paripurna. Itu bukan sebuah target. Terpenting adalah bagaimana kita mengawal dan mengontrol bola pemekaran ini di tangan Pansus," kata Samsul.
Yang terjadi saat ini lanjut dia, langkah-langkah yang dilakukan masih bersifat reaksioner dan insidental. "Sangat tidak terorganisir karena tidak memiliki konsep yang jelas, semoga kondisi ini bisa segera mendapat perhatian dari para pemegan tongkat estafet pemekaran kedepannya," pungkas Samsul.(pri)
Indikasi adanya perpecahan di tubuh tim pemekaran setelah sebelumnya Forum Sebapa Sato Bumi bersama elemen masyarakat mengadakan pertemuan di gedung eks Kawedanan, disusul kemudian pertemuan terpisah antara Presidium bersama Paguyuban Kades dan BPD di RM Sahabat Alam.
Atas kondisi tersebut, salah satu inisiator Pemekaran Kabupaten Brebes, Samsul Maarif SPd menyatakan, memilih untuk mengundurkan diri didalam gerakan pemekaran.
"Secara substansi saya mendukung pemekaran, tapi tidak akan aktif. Baik dalam bentuk gerakan, maupun pemikiran," ungkap Samsul, Senin (4/3).
Alasan dirinya mengambil langkah tersebut dikatakan Samsul, karena dia mendapati tidak adanya konsep yang jelas dalam pergerakan pemekaran saat ini. "Konsepnya hingga saat ini belum jelas, begitu juga dengan target. Satu contoh, sampai sekarang di internal belum ada upaya untuk merealisasikan hasil study banding dari Pangandaran, sebagaimana komitmen awal. Untuk mendirikan sekretariat saja masih sulit, padahal itu pusat kegiatan," jelasnya.
Menurut dia, semestinya saat ini para pelaku dan pejuang pemekaran lebih kompak dan solid serta menentukan target perjuangan."Pembahasan di tingkat Dewan, hinga dibahas dalam sidang Paripurna. Itu bukan sebuah target. Terpenting adalah bagaimana kita mengawal dan mengontrol bola pemekaran ini di tangan Pansus," kata Samsul.
Yang terjadi saat ini lanjut dia, langkah-langkah yang dilakukan masih bersifat reaksioner dan insidental. "Sangat tidak terorganisir karena tidak memiliki konsep yang jelas, semoga kondisi ini bisa segera mendapat perhatian dari para pemegan tongkat estafet pemekaran kedepannya," pungkas Samsul.(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Dua Anak Diperdagangkan Jadi TKW
Redaktur : Tim Redaksi