jpnn.com - SLEMAN - Sidang pemilihan dan penetapan Ketua Umum GP Ansor berikut formaturnya pada Kongres XV di pondok pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Jumat (27/11), akhirnya sepakat menunjuk Yaqut Cholil Qoumas sebagai Ketua Umum GP Ansor periode 2015-2020.
Sebagai calon tunggal, Yaqut terpilih secara aklamasi, menggantikan ketua umum periode 2011-2015, Nusron Wahid.
BACA JUGA: Kompolnas Rekomendasi 3 Poin untuk Kasus Setnov
Gus Tutut mendapat dukungan hampir sebagian besar dari GP Ansor tingkat pimpinan cabang maupun wilayah. Tercatat ada sebanyak 361 pimpinan cabang dari total 376 pimpinan cabang yang mengusulkannya sebagai calon tunggal. Selain itu, ada juga sebanyak 30 pimpinan wilayah GP Ansor dari total 31 pimpinan wilayah yang memberikan dukungan.
"Dengan ini mengesahkan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor dengan wewenang memegang hak dan kewajibannya," kata Nusron.
BACA JUGA: Kelompok Masyarakat di Pedalaman Perlu Sentuhan
Selanjutnya, setelah ditetapkan menjadi calon tunggal, Nusron yang memimpin sidang melanjutkan ke proses pengesahan. Sedangkan isu ketidaksepakatan sistem pemilihan secara ahlul halli wal aqli (AHWA) yang sebelumnya sempat mencuat oleh sejumlah peserta kongres, tidak terjadi.
"Sesuai tata tertib pemilihan umum, jika terdapat calon tunggal maka calon tunggal langsung ditetapkan secara aklamasi," ujar Nusron yang sudah menjadi Ketua Umum demisioner.
BACA JUGA: Semakin Diminati, 293 Calon Perawat dan Careworker Dilatih Bahasa Jepang
Gus Tutut juga merupakan anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Tutut, dilantik menjadi anggota DPR sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Hanif Dhakiri dari Dapil Jawa Tengah X. Pria 40 tahun ini adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri.
Dalam sambutannya, Gus Tutut mengapresiasi kepemimpinan periode sebelumnya. Menurutnya, Nusron Wahid selama memimpin kepengurusan GP Ansor 2011-2015, mampu memperoleh capaian tinggi dalam memimpin GP Ansor.
"Saya optimis dan yakin tak ada yang mustahil untuk melakukan capaian tinggi itu. Marilah lupakan semua friksi atau perselisihan jika memang terjadi, agar bisa menyamai kepengurusan Nusron Wahid," ujarnya. (riz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nih, Suvenir Pernikahan Anak Setya Novanto di Gereja Katedral
Redaktur : Tim Redaksi