jpnn.com - JOGJA - Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Chang Wendriyanto meminta pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Jogja tidak latah soal penutupan lokalisasi. Menurutnya, setelah penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya dan Kalijodo di Jakarta Utara, bukan berarti lokalisasi Pasar Kembang di Kota Jogja juga bakal langsung ditutup.
Chang mengatakan, harus ada konsep yang jelas jika lokalisasi yang kondang dengan sebutan Sarkem itu bakal ditutup. ”Kalau tidak punya konsep yang jelas, ya jangan ikut-ikutan menutup,” katanya seperti dikutip Radar Jogja.
BACA JUGA: 20 Honorer Dipecat, Gubernur Ganteng Juga Minta 21 PNS Disanksi
Politikus PDIP itu menegaskan, banyak pihak yang tidak memahami Sarkem tapi banyak bicara seolah-olah paling mengerti. Chang yang juga ketua LPMK Sosromenduran itu menegaskan, selain PSK sebenarnya justru banyak pihak menggantungkan hidup di Sarkem.
Ia mencontohkan pada penjual makanan kecil, tukang parkir, hingga pemilik losmen di kawasan Sarkem. Menurutnya, tanpa keberadaan PSK maka losmen-losmen di Sarkem akan sepi.
BACA JUGA: Gubernur Ganteng Buktikan Ancamannya, 20 Honorer Menangis
”Kalau mbak-mbake (PSK) tidak di sini, losmen tidak laku. Gelem po (apa mau, red) pejabat menginap di Sarkem? Kecuali kalau butuh,” tuturnya.(pra/laz/ong/JPG/ara/JPNN)
BACA JUGA: Bercumbu dengan Pacar, Digerebek, Coba Bunuh Diri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah PSK Sarkem Terus Berkurang
Redaktur : Tim Redaksi