jpnn.com - JOGJA - Ketua RW 03 Sosoromenduran di Kecamatan Gedongtengen, Kota Jogja, Sarjono mengungkapkan, jumlah pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Pasar Kembang terus mengalami penurunan. Sebagai ketua RW yang membawahi kawasan Pasar Kembang, Sarjono menegaskan bahwa tanpa penutupan pun jumlah PSK di lokalisasi yang lebih dikenal dengan sebutan Sarkem itu sudah jauh berkurang.
Ia menjelaskan, pada 2010 ada 518 PSK di Sarkem. Namun, pada tahun ini jumlahnya tinggal 278 PSK.
BACA JUGA: Demi Sukseskan PIN Polio, Istri Menteri Desa Turun Langsung ke Daerah
Sarjono menjelaskan, banyak mantan PSK Sarkem yang sukses merintis usaha. ”Tanpa penggusuran dan kekerasan, jumlah mereka terus turun,” katanya seperti dikutip Radar Jogja.
Sedangkan salah satu PSK, Harni mengatakan, sebaiknya pelatihan keterampilan bagi para penjaja cinta di Sarkem tidak dibeda-bedakan. Menurutnya, PSK yang berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau pun dari luar daerah harus tetap diperlakukan sama.
BACA JUGA: Sadis! Pengemis Ini Sayat Leher Anak Sendiri
Ia juga mengharapkan tidak ada pembatasan usia PSK di kisaran 24-35 tahun. ”Usia segitu kan lagi laris-larisnya. Suruh ikut pelatihan pada nggak datang, tapi yang mendekati usia menopause malah tidak diberi pelatihan,” ujarnya.(pra/laz/ong/JPG/ara/JPNN)
BACA JUGA: Ulama: Apa Ada Karaoke Syariah?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sarkem Tetap Buka, Ini Foto Para Mbaknya
Redaktur : Tim Redaksi