Tanpa Monopoli, TDL Tetap Naik

Sabtu, 12 Juni 2010 – 12:08 WIB
JAKARTA- Dirut PT PLN (Persero), Dahlan Iskan mengatakan bahwa tarif dasar listrik (TDL) harus dinaikkanKenaikan TDL ini, kata Dahlan, tidak ada hubungannya dengan monopoli atau tidak dalam penyediaan listrik yang dilakukan PLN kepada masyarakat

BACA JUGA: Singapura Tawarkan Belanja Gila-gilaan



"Dengan monopoli atau tidak, TDL harus tetap naik
Ini karena biaya pembelian listrik per KWh oleh masyarakat masih jauh dibawah biaya produksi yang dikeluarkan PLN.  Saat ini biaya pokok produksi (BPP) listrik adalah Rp1.200/Kwh

BACA JUGA: Serius Garap UKM

Sementara yang dijual kepada masyarakat hanya sekitar Rp650/Kwh
Sementara sisanya ditutupi dari subsidi pemerintah.  Kalaupun tidak ada monopoli, siapapun investornya pasti akan mengambil keputusan yang sama yakni menaikkan TDL," kata Dahlan dalam diskusi mengenai dampak kenaikan TDL bersama dengan Forum Diskusi Wartawan Keuangan dan Moneter (Forkem), Sabtu (12/6) di Pulau Bidadari, Jakarta.

Selama ini kata Dahlan, ada beberapa faktor yang menyebabkan PLN harus mengeluarkan biaya produksi yang tinggi selain dari biaya tekhnis kelistrikan itu sendiri

BACA JUGA: Bayar Klaim Rp. 1,3 Triliun

Di antaranya, masih banyak korupsi di tubuh PLN, mark up pembelian barang, gaji pegawai yang terlalu tinggi sementara jumlah pegawai PLN yang banyak.

"Namun, kalaupun ada perusahaan listrik bisa mengelola dengan baik, tidak mark up dan gaji pegawai rendah, saya perkirakan BPP akan turun hanya ke Rp1.000/Kwh dan biaya jual sekitar Rp950/KwhArtinya, dengan atau tanpa monopoli, siapapun itu perusahaan listriknya, TDL pasti akan tetap naik maksimal 30 persen," tegas Dahlan.

Ditambahkannya, persoalan listrik di tanah air pada dasarnya adalah soal tekhnologi dan distribusiMeski saat ini banyak usulan penggunaan energi alternatif untuk pembangkit listrik.  Namun  setelah melakukan berbagai kajian, tetap saja masih belum ditemukan pilihan yang tepat untuk mengakali BPP yang masih cukup tinggi dibanding TDL.

"Distribusi listrik berbeda dan unikTidak ada jual listrik satu karung atau perbuahKalaupun ada perusahaan yang punya energi, mungkin transmisi dan distribusinya bedaMungkin listrik akan menjadi lebih murah, kalau setiap rumah akan menjadi pembangkit listrik untuk rumah itu sendiriKalau itu terwujud, itu baru namanya revolusi di bidang kelistrikan," kata Dahlan.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat kelistrikan, Faby Tumiwa, mengatakan bahwa monopoli yang dilakukan PLN memang banyak dinilai merugikanNamun di sisi lain, andai PLN tidak lagi memonopoli pasar energi listrik, bukan jaminan listrik akan langsung murah.

"Masyarakat harus paham, bahwa TDL bukan BPPSekarang ini masyarakat membayar jauh di bawah BPPYang terpenting sekarang, bukan TDL naik atau tidakTapi bagaimana sistem pemberian subsidi yang kacau bisa diperbaiki," kata Faby.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Target Pertumbuhan 20 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler