BACA JUGA: Menteri BUMN Sambut Positif Recana Merger Esia-Flexi
Tapi kami belum bisa memberikan berapa besarnya karena kami bukan perusahaan publik yang terlisting di BEI,” kata Abrian Natan, CEO CNI Indonesia.Lebih jauh ia mengatakan, hingga sekarang pihaknya telah menjual lebih dari 100 macam produk
BACA JUGA: Garap PLTA Asahan, PLN Gandeng Jepang
Setiap saat kami terus menambah produk-produk baruBACA JUGA: Gaet Pengusaha Tiongkok
Sehingga tak menumpukKalau tak dikeluarkan maka menjadi beban bagi perusahaan,” ungkapnyaTiga besar produk yang menyumbang ke penjualan CNI, ujarnya, berasal dari jenis minuman kesehatan, makanan kesehatan, dan household”Komposisinya adalah minuman kesehatan 40 persen, makanan kesehatan 30 persen dan sisanya 30 persen household,” ucap Abrian.
Salah satu strategi yang dilakukan CNI untuk mencapai target tersebut adalah dengan menambah sejumlah outlet“Sekarang outlet kami berjumlah 150Untuk 2010, kurang labih kami targetkan 50 outlet lagi,” ungkapnyaIa menambahkan, sebaran outlet baru tersebut di seluruh Indonesia termasuk di Jakarta.
Selain itu pihaknya mengadopsi sistem franchise untuk menggenjot penjualan”Tapi kami tak mengadopsi penuhAda beberapa hal yang kami kembangkan dalam sistem pejulan kami sehingga seduikit berbeda dengan franchise lainnya,” ungkapnya.
Dengan menerapkan sistem tersebut, kini CNI dikenal luas di masyarakaTerbukti, CNI meraih penghargaan sebagai perusahaan Indonesia yang paling dikagumi di Indonesia versi IMAC (Indonesia Most Admired Companies)Survei IMAC sendiri dilakukan terhadap 1.800 responden yang terdiri atas journalist, investors, middle up to high level executive dan public society.
Menanggapi pencapaian tersebut, Abrian mengatakan, dibukanya CNI Creative Center di Puri Kembangan Jakarta menjadi momentum perubahan CNI menyusul peningkatan pelayanan di seluruh sektor”Kami berbahaia masyarakat masih menilai CNI sebagai perusahaan network marketing yang bercitra paling baik,” tandasnya.
Sebagian besar bahan baku yang digunakan, ujarnya, sekitar 80 persen sampai 85 persen berasal dari dalam negeri”Untuk mencapai 100 persen bahan baku lokal dirasa masih sulitSaya tidak yakin untuk dicapai dalam waktu beberapa waktu ke depanSebab ada beberapa bahan baku yang bisa didapatkan di Indonesia tapi tak memungkinkan,” bebernya(snd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukukan Pertumbuhan 25 Persen
Redaktur : Tim Redaksi