jpnn.com, BALIKPAPAN - Usai memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada SMAN 5 Balikpapan, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin melanjutkan lawatannya ke Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STITBA).
Di sana, Mahyudin juga memberikan pengantar serta membuka acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula STIBA Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (25/8).
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Kita Semua Pancasila, Kita Semua Indonesia
Acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini dihadiri juga oleh anggota MPR.
Di antaranya Popong Otje Djundjunan (Fraksi Golkar), Aji Muhammad Mirza Wardana (anggota MPR dari unsur DPD), KH. Ali Kholil, Halimi Firdosi Direktur STIBA Balikpapan, Perwakilan TNI AU, Kodim, Polda Kalimantan Timur, dan 400 lebih mahasiswa dan dari berbagai jurusan.
BACA JUGA: Peringati HUT ke-72, MPR RI Gelar Jalan Sehat Empat Pilar
Mahyudin mengungkapkan, masih ada yang menggelorakan ideologi komunis, meski sudah ada Ketetapan MPR No. XXV Tahun 1966 tentang Larangan Penyebaran Ideologi Komunis.
Buktinya, simbol palu arit muncul di mana-nama. Bahkan, dengan kasatmata lambang partai terlarang itu ditempel di kaca-kaca mobil.
BACA JUGA: Pancasila Penting Untuk Membentuk Kepribadian Bangsa
Walaupun terus-menerus mendapat rongrongan, ideologi Pancasila yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia ini tetap bertahan.
Menurut Mahyudin, Bung Karno, presiden pertama Indonesia, pernah menawarkan Pancasila menjadi ideologi dunia.
Sebab, Pancasila dianggap ideologi yang mampu mempersatukan bangsa.
"Jadi, tanpa Pancasila, persatuan bangsa Indonesia tidak ada. Pancasila untuk menangkal paham-paham yang ingin memecah belah Indonesia atau paham-paham yang ingin mengganti ideologi bangsa kita," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pancasila Adalah Nilai Luhur Bangsa Untuk Persatuan dan Kesatuan
Redaktur : Tim Redaksi