Tanpa Peran Oso, Kubu Raya tak Terbentuk

Minggu, 29 April 2018 – 15:08 WIB
Oesman Sapta Odang. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

jpnn.com, KUBU RAYA - Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya (KKR) Kalimantan Barat (Kalbar) Odang Prasetyo mengungkap jasa dan peran Oesman Sapta Odang yang kini menjabat ketua DPD dalam pembentukan KKR.

Odang mengatakan bahwa kalau tidak didorong Oso, maka KKR tidak pernah terbentuk dan berkembang seperti sekarang ini.

BACA JUGA: Oso Yakin Indonesia Jadi Negara Besar

“Sekarang untuk pemekaran sulit kalau tidak ada dukungan politik dari beliau. Kalau tidak ada Pak Oso, tidak bisa seperti ini," ujar Odang saat silaturahmi dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di KKR, Minggu (29/4).

KKR merupakan pemekaran dari Kabupaten Mempawah yang baru berumur 10 tahun. Pemekaran kabupaten yang mengelilingi Kota Pontianak ini dilakukan dengan berbagai alasan.

BACA JUGA: Muqowam: Kepala Desa Menolak Revisi UU Desa

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Oso yang membantu pemekaran Kabupaten Kubu Raya," ungkap Odang.

Dia mengatakan, dengan pemekaran ini KKR bisa melakukan gerak langkah pembangunan yang tidak kalah dengan kabupaten induk karena diuntungkan dengan situasi. Odang menegaskan bahwa KKR merupakan penyangga dari Kota Pontianak.

BACA JUGA: Validitas Data Pemilih Pilkada Jangan Dianggap Remeh

“Jadi, Bandara Supadio, Markas Kodam (XII/Tanjungpura), Pangkalan Udara TNI AU semua berada di Kubu Raya sehingga pengembangan wilayah Kota Pontianak yang ruang lingkup wilayahnya cukup sempit semua sekarang ke Kubu Raya," paparnya.

Dia mengatakan, pembangunan hotel, pusat perbelanjaan, gedung dan lainnya kini berada di Kubu Raya, karena tempatnya sangat strategis.

Lebih lanjut Odang juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di KKR sangat baik yakni mencapai angka 6,37 persen, atau di atas nasional yang angkanya 5,2 persen.

Dia mengatakan sesuai visi misi bupati KKR dan nawacita Presiden Joko Widodo, maka mereka pun melaksanakan pembangunan infrastruktur di dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kubu Raya merupakan pintu masuk Kalimantan Barat. Kami harap bisa membantu kami untuk promosikan Kubu Raya," jelasnya.

Dia menambahkan era 1990 an ke bawah, KKR terkenal dengan perkayuan. Saat ini, perkayuan telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Perekonomian KKR pun ditunjang dengan kehadiran pabrik maupun perkebunan kelapa sawit. Dia menambahkan, saat ini ada34 perusahaan kelapa sawit besar di Kubu Raya.

“Sektor perekonomian terbesar sekarang di perkebunan dan juga perdagangan dan jasa," kata Odang.

Dia menambahkan KKR juga memiliki berbagai potensi besar di sektor pertanian, lahan pangan. Bahkan KKR surplus sebagai penyangga pangan terutama padi, jagung, di Kabar.
KKR pun bisa menjadi pengendali pangan, termasuk holtikultura di Kalbar.

“Di beberapa daerah transmigrasi kami menjadi sentra-sentra holtikultura sehingga menjadi pemasok holtikultura di kota Pontianak," paparnya.

Pun demikian KKR juga menjadi sentra sektor perikanan untuk kebutuhan Kota Pontianak.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mervin: Janji Saya Sebagai Ketua BK DPD Telah Terpenuhi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler