Tanpa Perlindungan Pemerintah, Pegawai Industri Baja Terancam Kena PHK Massal

Senin, 18 Januari 2021 – 15:04 WIB
Ilustrasi PHK. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan ribu karyawan industri baja nasional terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Hal ini lantaran membanjirnya baja impor murah, terutama asal China, yang mengancam gulung tikarnya industri baja nasional.

BACA JUGA: Soal Kartika Putri, dr Lee: Gila Hormat, Merasa Pengin Disembah, Kurang Ajar ini Namanya

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi mengingatkan pemerintah untuk segera bertindak dengan memberikan proteksi bagi industri baja nasional, sekaligus menyelamatkan puluhan ribu karyawan.

“Ini yang harus diperhatikan pemerintah, karena tenaga kerja di industri baja nasional tidak sedikit. Jangan sampai mereka mati di lumbung sendiri,” kata Baidowi, Senin (18/1).

BACA JUGA: Strategi Memperkuat Industri Baja Nasional di Tengah Pandemi

Menurut Baidowi, Kementerian Perdagangan memang harus melindungi produksi baja nasional dan juga turunannya. Sebab, jika banjir impor baja murah asal China terus terjadi, maka akan memunculkan efek domino cukup besar.

Tidak hanya ancaman PHK massal terhadap sekitar 80 ribu pekerja. Lebih dari itu, juga membuat roda perekonomian semakin terpuruk.

BACA JUGA: Sebut Nominal Jumlah Sumbangan, Nikita Mirzani Ogah Pusing Soal Urusan Pahala

“Proteksi tersebut menjadi salah satu opsional yang harus dipertimbangkan Pemerintah, baik dalam hal penerapan  Anti Dumping maupun Safeguard. Tentu saja, dengan memperhatikan ketentuan global WTO,” tutur Baidowi.

Baidowi menambahkan, sebagaimana sektor industri lain, industri baja merupakan penopang ekonomi nasional.

Untuk itu, pemerintah harus mengefektifkan produksi dan menekan laju PHK.

“Jangan sampai di saat sulit karena pandemi, kemudian ditambah PHK yang masif karena baja impor. Kalau itu terjadi, wah makin remuk ekonomi kita,” serunya.

Sebelumnya, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati juga meminta pemerintah mengambil sikap tegas untuk menghentikan banyaknya produk murah tersebut.

Menurut Enny, jika banjir baja impor tidak dihentikan, maka industri baja nasional tidak berkembang dan bahkan terancam bangkrut.

Mereka, pasti kalah bersaing karena baja impor sangat murah.

Terkait perlindungan tersebut, jelas Enny, Pemerintah perlu memberlakukan Trade Remidies bagi industri baja dalam negeri, seperti Anti Dumping dan Safeguard. Terlebih beberapa Negara, seperti Malaysia dan Vietnam juga sudah memberlakukan kebijakan tersebut.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler