Strategi Memperkuat Industri Baja Nasional di Tengah Pandemi

Kamis, 01 Oktober 2020 – 20:28 WIB
Pelepasan ekspor baja ringan produk Tatalogam Group di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang. Foto: Kemenperin

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, industri baja harus melakukan inovasi agar tetap berkelanjutan di masa pandemi saat ini.

Dia mengatakan, persepsi konsumen untuk membeli sebuah produk harus dibangun agar industri ini tetap tumbuh.

BACA JUGA: Kemenperin Lepas Ekspor 2.000 Ton Baja Ringan ke 3 Negara

Taufiek melanjutkan, pemerintah, baik pusat, daerah, BUMN harus mengalokasikan minimal proyek-proyek infrastruktur yang menjadi bagian penting penyerapan baja nasional.

“Itu harus diprioritaskan. inovasi bagian yang tidak terpisahkan di dalam membangkitkan ekonomi di era pandemi Covid-19 ini," kata dia, dalam webinar Infrastructure Connect Digital Series dengan tema "Strategi Memperkuat Industri Baja Nasional dalam Percepatan Pengembangan Infrastruktur".

BACA JUGA: Penyebab Utama Industri Baja Tidak Berdaya

Selain itu, penegakkan SNI, instrument-instrumen lain, termasuk TKDN menjadi kunci juga untuk menumbuhkan industri baja agar tetap terjaga dari berbagai barang impor yang mungkin seharusnya bisa diproduksi di dalam negeri.

“Konsep yang kami bangun adalah bagaimana utilitas industry ini tetap tumbuh, minimal tidak jatuh. Jadi kami tumbuh ini karena demand yang ada juga tetap bergerak,” jelasnya.

BACA JUGA: Pengawasan SNI Tidak Ketat, Industri Baja Lokal Makin Tergerus

Stephanus Koeswandi, Vice President PT Tata Metal Lestari, perusahaan penyedia Baja Lapis Zinc Aluminium dengan merek Nexalume dan Baja Ringan TASO, memaparkan strategi pelaku usaha dalam menjaga industri baja nasional dalam percepatan infrastruktur di masa pandemi.

Dia menjelaskan, ada dua strategi yang dapat dilakukan pengusaha dalam kondisi ini. Yang pertama adalah strtegi bertahan.

Caranya dengan menjaga kesehatan dan keamanan kerja di lingkungan industri baja nasional, dan menjaga perekonomian dan memproteksi industri baja nasional dari baja impor.

Selain itu, lanjut Stephanus, ada juga strategi maju ke depan. Langkah yang bisa dilakukan menurutnya dengan mempercepat inovasi dalam industri baja, inovasi berbasis metal secara berkesinambungan, kemudian meningkatkan standard dan yang terakhir memperkuat UMKM dan IKM khususnya untuk baja konstruksi.

Dia mengatakan, baja merupakan Mother of Industry dari sebuah negara. Dia pun berharap dukungan untuk dapat menjaga dan meningkatkan standarisasi di industri ini.

Salah satunya dengan percepatan kebijakan wajib SNI khususnya untuk profil baja ringan guna melindungi industri baja dalam negeri dari produk impor.

"Industri ini ibaratnya sedang tidak sehat sehingga membutuhkan obat untuk jangka pendek seperti safeguard jangka menengah seperti SNI dan jangka panjang seperti kepastian energi dan lain sebagainya," kata Stephanus.

Menurutnya, SNI Bagi industri baja sangat penting, khususnya untuk konsumen akhir melihat spesifikasi yang tertera jelas dalam setiap produk, untuk menjamin keamanan bangunan. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler