jpnn.com - TAMBORA - Meningkatnya volume sampah rumah tangga pada musim libur Lebaran di wilayah Jakarta Barat ternyata bisa tertangani dengan baik. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di wilayah Jakarta Barat yang tampak bersih dari gunungan sampah.
Salah satu contohnya ada di TPS di Jalan Kali Anyar I, Kali Anyar, Tambora. Ada pula TPS Jalan Hanura Raya, Tanah Sereal, Tambora, serta TPS Duri Selatan dan Duri Utara dan TPS RW03 Palmerah yang tampak bersih dari tumpukan sampah.
BACA JUGA: PKL di Bogor Kuasai Jalan Dewi Sartika
Meski tidak terlalu banyak, tumpukan sampah rumah tangga justru malah terdapat di beberapa titik pinggir jalan. Seperti di kawasan Kembangan sebelah Hutan Kota Srengseng dan Jalan Joglo Raya, Jalan Tanjung Duren Raya, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, dan berbagai tempat lainnya.
Demi menjaga volume sampah, Julhasan (22), pekerja harian lepas (PHL) dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat yang ditemui INDOPOS di TPS Kali Anyar I, RT06/09, Kali Anyar, Tambora tetap bertugas di hari Lebaran. Ia terpaksa rela tidak berlebaran di kampung halamannya di Desa Padakembang, Tasikmalaya, Jawa Barat .
BACA JUGA: Operasional RPH Babi Tak Harus Tunggu Akhir Tahun
Tak sampai di situ, bahkan sang istri, Santi (19) dari kampung halaman justru menemani Ijul bekerja di TPS. "Sudah tiga tahun ini tidak Lebaran di kampung, meski lebaran tetap tugas angkut sampah," ujarnya di lokasi TPS, Kamis (31/7).
Dalam sehari, tak kurang dari 4 truk sampah terangkut dari TPS itu. Satu truk bisa menampung sekitar 9 ton sampah. "Truk datang itu pagi tiga kali, mulai jam 09.00, dan malam sekali pukul 22.00," ujarnya.
BACA JUGA: Api Lalap Rumah dan Sekolah
Menurutnya, tonase sampah pada lebaran ini masih normal. Bahkan lebih sedikit dari hari biasanya. Itu karena pemukiman di Kali Anyar, Krendang dan Jembatan Besi notabene di huni oleh pengusaha konveksi. "Yah, kalau mereka pulang kampung, sampah malah berkurang," katanya.
Yang patut disesalkan, pria yang bertugas tanpa libur itu tidak mendapat tunjangan hari raya (THR). "Tiap tahun juga gak ada THR. Kemarin itu cuma dapat bingkisan saja dari pak camat, sama uang Rp 50 ribu dari pak lurah," ujarnya.
Di TPS itu, ia bertugas bergantian bersama ayahnya Otang (45) dan kakaknya Roby (30) yang juga PHL. Di masa libur lebaran ini, kata Ijul, mereka bertugas secara bergantian. Sementara, sang ayah pulang kampung, Ijul bertugas sendiri. Lusa hari, ketika Otang sudah kembali, giliran Ijul yang mudik.
"Kalau kakak tugasnya muter, ambil sampah di kampung-kampung, kalau bapak sama saya disini," ujar Ijul yang sudah betugas lebih dari 5 tahun sebagai pengangkut sampah itu.
Di TPS RW03 Palmerah di Jalan Kemanggisan Pulo I, PHL Sukarman (38) PHL bernada sama. Selama libur lebaran ini ia juga bertugas 24 jam menjaga kebersihan sampah di pemukiman dan TPS. Kata dia, instruksi pengawasan sampah itu turun langsung dari Pemerintah Kota Jakarta Barat, berlanjut ke kecamatan dan kelurahan.
Meski tidak mendapat THR selama bertahun-tahun, pria asli Jakarta ini merelakan bertugas demi menggantikan teman lainnya yang pulang kampung. Ia bahkan, mengaku ikhlas meski tidak mendapat jatah libur sekalipun.
Menurutnya, kalau ingin libur, tinggal minta izin saja atau bergantian dengan petugas yang mudik saat sudah kembali nanti. "Terparah itu malam takbiran, tugas dari jam 22.00-03.00 sampah yang terangkut dari jalan itu sampai dua truk," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, Kepala Dinas Kebersihan DKI, Saptastri Ediningtyas memastikan tetap menyiagakan petugas untuk tetap bekerja saat malam takbiran hingga pasca lebaran. Sebanyak 3.158 petugas tersebar di seluruh penjuru ibukota.
Ia juga mengatakan, hanya 10 persen petugas saja yang mendapat jatah cuti lebaran. Prediksi volume sampah terbanyak saat lebaran biasanya terpusat di lokasi wisata. Sementara sampah rumah tangga, mulai terlihat bertambah saat malam takbir dan setelah sholat Ied.
Selama masa lebaran ini, berdasarkan data yang dihimpun sedikitnya 5.800 ton sampah terangkut setiap harinya. Jumlah ini cenderung meningkat dibanding hari biasa yang hanya berkisar 5.600 ton per hari. "Ini wajar karena konsumsi warga juga meningkat saat Ramadhan," katanya.
Namun, dia mengingatkan bahwa volume sampah akan kembali meningkat pada H+4 sampai H+6 usai perayaan Lebaran nanti. Diperkirakan Volume sampah akan mencapai 6.500 hingga 6.800 ton.
"Saat Idul Fitri, Jakarta ditinggalkan oleh sebagian warganya, jadi sampah juga tidak terlalu banyak, semua aktivitas libur juga menurunkan volume sampah. Nanti setelah aktifitas normal baru sampah kembali meningkat," jelas Tyas.(asp/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebakaran Bikin Muntamah tak Berlebaran
Redaktur : Tim Redaksi