Sebaliknya, acara yang digelar di Hotel Wyndham di Chelsea Harbour tersebut bertujuan membangkitkan semangat para penggawa The Blues (sebutan Chelsea). Yakni, dengan mengenang keberhasilan Chelsea memenangi trofi Liga Champions pada Mei lalu.
Tidak hanya sekadar jamuan makan malam dan reuni, Drogba memberikan cenderamata khusus kepada setiap mantan rekannya. Tak ketinggalan juga staf pelatih yang terlibat dalam sukses Chelsea saat mengalahkan Bayern Munchen di kandangnya sendiri via adu penalti 4-3 itu.
Cenderamata tersebut berupa cincin emas bertahtakan logo Liga Champions. Sedangkan di bagian samping, selain gambar trofi dilengkapi dua kontestan final dan skor akhir, ada pula ukiran wajah, nama, plus nomor punggung pemain Chelsea plus tanggal final.
Drogba yang kini membela klub Tiongkok Shanghai Shenhua itu disebut menghabiskan biaya GBP 800 ribu (Rp 12,8 miliar) untuk cincin-cincin itu. "Saya ingin memberikan sesuatu hal bagi tim. Jadi, kami semua melihat ke belakang dan mengingat prestasi itu," kata Drogba kepada Daily Mail.
Yang menarik, pesta Drogba itu tidak dihadiri striker Chelsea yang diplot sebagai penggantinya, Fernando Torres. Hal itulah yang ditafsirkan media apabila hubungan kedua pemain tidak harmonis. Terlebih, beberapa pemain Chelsea secara terang-terangan mengungkapkan jika peran Drogba masih sulit digantikan pemain manapun, termasuk Torres.
Gelandang serang Chelsea Juan Mata adalah pemain terbaru yang menyampaikannya. Itu bisa dibilang aneh mengingat Mata dianggap sebagai salah satu teman dekat Torres. "Fernando (Torres) tidak seperti Didier (Drogba) yang seorang petarung dan gayanya telah mewarnai permainan Chelsea selama beberapa tahun. Kepergian Drogba tak ubahnya sengatan listrik kepada kami," beber Mata kepada So Foot.
Di sisi lain, pesta Drogba bertepatan dengan ultah kedua putra Torres yang bernama Leo. Alhasil, sangat mungkin itulah kenapa El Nino " julukan Torres " berhalangan hadir dalam pesta Drogba. Toh, selain Torres, Petr Cech dan Mata juga absen. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Denyz Kecewa dengan Manajemen PSM
Redaktur : Tim Redaksi