Tantang Capes-Cawapres Buka-Bukaan soal Pajak

Jumat, 04 Juli 2014 – 21:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit menantang para calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk membuka laporan pajak masing-masing. Menurutnya, hal itu perlu untuk membuktikan kejujuran capres-cawapres yang bersaing di pemilu presiden (pilpres).

Arbi mengatakan, Prabowo Subianto dengan kekayaan yang melimpah perlu secara terbuka membeber surat pemberitahuan pajaknya. Prabowo tercatat sebagai kandidat paling kaya dibanding wakilnya, Hatta Rajasa maupun pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.  

BACA JUGA: Jokowi Diminta Terbuka Soal Kasus Bus Transjakarta

Arbi mengatakan, Prabowo sebaiknya membuka data pajak yang dimiliki karena hartanya menjadi pertanyaan banyak kalangan. “Kalau dia memang jujur buka saja, namun kalau tidak jujur ya dia tidak akan berani membukanya," kata Arbi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/7).

Arbi juga mengatakan, Hatta Rajasa juga perlu melakukan langkah serupa. Sebab, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu cukup lama duduk di kabinet dengan posisi terakhir sebagai menteri koordinator perekonomian.

BACA JUGA: Mantan Meneg LH Anggap MP3EI Gagasan Hatta Bakal Rugikan Petani

Namun, Arbi juga mendorong kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mengawali buka-bukaan soal laporan pajak itu. Terlebih, lanjut Arbi, dirinya mengaku mendapat informasi bahwa duet yang dikenal dengan sebutan jokowi-Kalla itu memang bersedia buka-bukaan soal pajak.

“Rakyat bakal mengetahui calon pemimpin mana yang tidak membayar atau mengemplang pajak. Ini bagian dari menilai tingkat indikator integritas dan kejujuran pemimpin. Kalau dia pengemplang pajak tidak layak dipercaya untuk memimpin," kata Arbi.

BACA JUGA: Mantan Kapolri Desak Polisi Ungkap Donatur Obor Rakyat

Terpisah Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Kalla, Tjahjo Kumolo menegaskan, pasangan yang dijagokannya sudah sangat siap untuk membuka soal pajak. "Sebagai warga negara yang baik dan terhormat harus taat pada pajak serta siap membuka pajaknya," katanya.

Sebelumnya Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK telah mengumumkan kepemilikan hartanya kepada masyarakat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Harta yang diumumkan ke publik itu sudah melalui proses verifikasi dan klarifikasi oleh KPK.

Prabowo memiliki harta kekayaan Rp 1.670.392.580.402 dan USD 7.503.134. Sedangkan Hatta Rajasa punya harta kekayaan Rp 30.234.920.584 dan USD 75.092 dolar AS.

Jokowi memiliki total nilai harta kekayaan Rp 29.892.946.012 dan USD 27.633. Jusuf Kalla punya harta Rp 465.610.495.057 dan USD 1.058.564.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Damai di Dewan Pers, TV One Akan Minta Maaf ke PDIP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler