BACA JUGA: Loew Pastikan Nasib Ballack
Namun, beban lebih besarjustru menghadangnya dalam beberapa pekan ke depanLi Na tak bisa lagi dipandang sebagai petenis yang sekadar meramaikan persaingan
BACA JUGA: Sriwijaya Bungkam Deltras
Para rivalnya harus mewaspadainya selayaknya sorang juaraPermukaan lapangan tanah liat di Prancis Terbuka dan lapangan rumput di Wimbledon memberikan tantangan adaptasi yang besar bagi Li Na
BACA JUGA: Motor GP12 Ducati Makin Menjanjikan
Dia menjalani laga yang kurang mulus di pemanasan menuju Wimbledon, saat mengikuti turnamen WTA Eastbourne TerbukaPetenis 29 tahun itu tersungkur di babak kedua dengan harus mengakui keunggulan Daniela Hantuchova (Slovakia) 6-7 (7), 3-6."(Permukaan) lapangan rumput sedikit berbeda dari lapangan tanah liatTapi, saya tetap senang telah menjalani dua pertandingan di sini," ungkap Li Na.
Li Na memang harus segera menyingkirkan euforia kejayaannya di Roland Garros (arena Prancis Terbuka)Kekalahan di Eastbourne sedikit disyukurinyaSebab, dia bisa beristirahat lebih panjang sebelum kerja keras di Wimbledon.
"Saya mulai terbiasa bermain di lapangan rumput, dan masih ada beberapa hari menuju WimbledonJika saya tak bermain dengan baik di Wimbledon, mungkin orang-orang segera melupakan sayaIni saat-saat yang berat," sambung petenis putri pertama asal Asia yang meraih gelar grand slam di nomor tunggal itu.
Terlepas dari munculnya Li Na sebagai juara baru di arena grand slam, Wimbledon bisa kembali menjadi memunculkan jawara baru di tunggal putriFaktor belum bugarnya kondisi duo Williams, Venus dan Serena, dua petenis yang dalam satu dekade terakhir mendominasi final, menjadi salah satu yang utama
Serena yang berstatus sebagai juara bertahan disulitkan dengan kondisi fisiknyaBukti teranyar adalah kekalahan di babak kedua Eastbourne Terbuka oleh petenis Rusia Vera Zvonareva 6-3, 6-7 (5), 5-7Turnamen tersebut adalah turnamen perdana bagi Serena setelah hampir setahun absen akibat cedera dan masalah fisik lainnya.
Venus lebih beruntungDia masih melanjutkan langkahnya di turnamen yang samaDia menang dua kali, dari unggulan keempat Andrea Petkovic (Jerman) dan mantan petenis nomor satu asal Serbia Ana Ivanovic.Di perempat final, dia menghadapai Hantuchova.
Dengan demikian, peluang besar kembali menjadi milik petenis nomor satu WTA Caroline WozniackiMeski setahun terakhir mendominasi posisi puncak, petenis Denmark itu belum sekali pun memenangkan gelar grand slamJadi, Wimbledon kembali memberinya peluang setelah gelar Prancis Terbuka juga lepas dari tangannya.
"Tujuan utama saya tahun ini adalah menjadi juara grand slamSaya ingin memenangkannya satuAkan menjadi bencana jika saya tak bisa mewujudkannyaSaya akan menikmati setiap laga yang saya jalani," tutur Wozniacki(ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seri Lagi, Inggris Kritis
Redaktur : Tim Redaksi