Tante Tewas Dibantai Kemenakan

Ditusuk Pisau 24 Kali, Pelaku Mengaku Jengkel

Rabu, 09 Januari 2013 – 03:06 WIB
MAKASSAR -- Seorang perempuan berusia 42 tahun, Vonny alias Conning Ing meregang nyawa di ruang tamu Lantai II rumahnya di Ruko Emerald Nomor 8 Jalan Boulevard, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (8/1) sekira pukul 10.30 wita. Dia tewas dibunuh di kemenakannya, Adi Nugroho, 28 tahun.

Terbunuhnya istri seorang pengusaha bengkel di Makassar itu terungkap setelah dua pembantu korban, Marni, 24 tahun, dan Fira, 18 tahun, melihat tindakan brutal pelaku. Kedua pembantu yang baru sebulan bekerja itu langsung berlari ke lantai 4 tempat menjemur. Di lokasi ini keduanya kemudian memanjat tembok dengan berpijak di sisa tembok seukuran tiga jari.

Mereka kemudian melompat masuk ke ruko milik tetangganya. "Saya langsung masuk ke ruko tetangga dan turun ke lantai dua. Saya sampaikan kalau ada pembunuhan di ruko nomor 8," terang, Fira, diamini, Marni, usai menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Lantai II Polsekta Panakkukang.

Penuturan, Fira, pelaku datang menggunakan sepeda motor yamaha mio soul berwarna biru dengan pelat nomor berwarna putih DD 6946 YY. Pelaku yang diketahui bernama Adi Nugroho itu, kemudian memencet bel. Atas permintaan korban, dirinya membuka pintu dan bertanya siapa dan maksud kedatangan pelaku.

Lelaki kelahiran, Makassar, 2 Februari 1984 itu, kemudian memperkenalkan dirinya sebagai keluarga korban. "Saya suruh masuk dan dia mengikuti saya sampai ke lantai dua," tandas, perempuan asal Palettae, Bone ini. Korban yang saat itu sedang berada di lantai dua kemudian meminta pelaku untuk duduk di ruang tamu, sementara dirinya hendak mengganti baju.

Usai mengganti baju, korban kemudian keluar dari kamar dan mengambil air minum dan roti untuk diberikan kepada kemenakannya yang baru mengunjungi rumahnya setelah dua tahun lamanya. Korban duduk sambil mengangkat kaki dan memegang telepon. Pelaku pun menyampaikan niatnya untuk meminjam uang sebesar Rp1 juta.

Namun, korban enggan memberikan uang. Pasalnya, beberapa tahun sebelumnya pelaku juga sempat meminjam uang namun belum mengembalikan uang tersebut. Pelaku pun kemudian menuju ke kamar kecil. Di sela-sela laci di lantai dua, pelaku mengambil sebuah pisau kecil. Pelaku kemudian melangkah menuju bagian belakang korban.

Tiba di belakang korban, pelaku kemudian mengunci leher korban menggunakan tangan kiri. Pisau dapur berukuran kecil di tangan kanan pelaku dihantam ke bagian perut sebelah kanan korban. Suara gaduh pun terdengar. Meja yang terbuat dari kaca pecah akibat kejadian itu. Pelaku kembali menghunjamkan pisau ke arah korban.

Namun, pisau itu ditepis menggunakan tangan kanannya. Tampak luka gores di tangan kanan korban. Gagang pisau, kemudian terlepas. Korban kemudian terjatuh dan menghadap ke sofa. Pelaku menuju dapur dan mengambil pisau berukuran besar. Pelaku kemudian menusuk korban di arah punggung, leher secara berulang.

"Karena ada suara gaduh saya lihat ke bawah, ternyata ibu sudah berdarah dan tergeletak di lantai. Pelaku sempat mengancam, tapi, saya bersama teman langsung lari ke lantai empat. Pintu saya kunci, kemudian manjat tembok dan masuk ke ruko yang berada di sebelah," timpal Marni. Mendapat informasi, tetangga korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian terdekat.

Sejumlah warga pun mulai berdatangan ke lokasi kejadian. Tidak begitu lama, petugas Polsekta Panakkukang dipimpin Kapolsekta Panakkukang, Kompol Agung Kanigoro, tiba di lokasi kejadian. Mereka langsung masuk ke dalam rumah toko yang diapit perusahaan pembiayaan dan variasi mobil.

Mengetahui polisi sudah tiba di lokasi, pelaku naik ke lantai tiga. Namun, sebelum naik ke lantai tiga, pelaku terlebih dulu mengambil tas berwarna ungu milik korban. Tas itu berisikan tiga buah dompet, sebuah dompet khusus kartu kredit dan ATM, ipad, handphone blackberry dan sebuah handphone lainnya, serta topi.

Sadar pintu di lantai empat sudah terkunci dari luar, pelaku kembali turun ke lantai III. Sisi tembok di bagian anak tangga itu bukanlah dinding yang terbuat dari bata, melainkan tripleks yang dilapisi kaca. Pelaku kemudian menjebol dinding. Tangannya terluka. Petugas yang berada di bawah kemudian naik mengejar pelaku.

Tangan pelaku terluka akibat upaya pelaku menjebol dinding kaca itu. Pelaku bersembunyi di sekitar tumpukan ban. Petugas berhasil menemukan pelaku. Dalam penyisiran di lokasi kejadian, petugas juga menemukan sebuah tas milik korban dan dua buah pisau yang digunakan pelaku. Pisau ditemukan di lokasi berbeda.

"Saya bunuh dia karena tidak meminjamkan uang. Kata-katanya kepada saya juga tidak dapat saya terima," kata, Adi Nugroho, saat ditemui di sel Polsekta Panakkukang. Selama itu pula, tersangka mengaku lupa dengan kata-kata itu dan enggan berbicara maksudnya meminjam uang. Saat dicecar sejumlah pertanyaan pelaku sempat berakting pingsan.

Kapolsekta Panakkukang, Kompol Agung Kanigoro, mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan petugas. Semua kemungkinan dalam peristiwa ini ada. "Semua masih dalam penyelidikan. Pelaku masih diinterogasi," bebernya. (fajar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah SD Belasan Kali Dicabuli Duda

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler