jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Tantowi Yahya menyesalkan sikap kubu Agung Laksono yang terus mengeluarkan pernyataan politik hingga menggangu proses islah.
Padahal menurut Tantowi, lewat perundingan pertama Desember 2014 lalu, telah disepakati, kedua belah-pihak akan menahan diri dari semua atraksi dan pernyataan politik.
BACA JUGA: Inilah 25 Korban Airasia QZ8501 Berhasil Diidentifikasi
“Kami sesalkan berbagai sikap dari pihak Munas Ancol seperti meminta DPD-DPD Golkar untuk melakukan Musda, tidak menarik gugatan, serta berbagai pernyataan provokatif beberapa hari ini yang sesungguhnya secara langsung telah mengganggu proses islah," kata Tantowi Yahya, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (8/1).
Menurut Tantowi, pernyataan Agung Laksono yang berwacana akan membuat kepengurusan DPP baru dengan menempatkan dirinya dan Zainudin Amali masing-masing sebagai Ketum dan Sekjen, serta Aburizal Bakrie dan Akbar Tanjung sebagai Ketua Dewan Pertimbangan dan Ketua Dewan Penasihat, sangat tidak layak dibicarakan.
BACA JUGA: Hari Keduabelas, 44 Jenazah Ditemukan, 25 Teridentifikasi
"Pernyataan itu sudah melemahkan niat mereka sendiri untuk membangun kebersamaan dalam menciptakan kepengurusan DPP yang baru," tegas dia.
Tantowi menilai pernyataan itu terlalu terburu-buru. "Terlihat sekali, partai ini mau mereka atur sendiri tanpa lagi melibatkan Munas Bali. Pihak Ancol seolah-olah sudah mengantongi restu dari seluruh pemilih partai, yang nota bene mayoritas mendukung kepengurusan versi Munas Bali,” pungkas Tantowi.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Yuddy: Momentum Reformasi Sektor Transportasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... AirAsia Jatuh di Selat Karimata, Nelayan Kehilangan Pendapatan
Redaktur : Tim Redaksi