"Sebagai penghalang tidak, ini demokrasi setiap orang berhak menentukan pilihannya kok," ujarnya ditemui usai konsolidasi dengan tim suksesnya di Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).
Tantowi mengatakan sebelum Fadel Muhammad menyatakan siap untuk menjadi bakal calon gubernur DKI, dirinya telah mendengar secara langsung dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Bahkan secara tidak langsung Fadel telah meminta izin untuk bersaing dalam bursa pencalonan gubernur DKI. "Beliau sempat ngomong, meski tidak secara formal, dia ngomong, "saya di minta maju, oleh DPD ?Bagus"," kata Tatowi
Tentunya, dalam era demokrasi dirinya tidak mungkin mengatakan tidak, apalagi Fadel memiliki pengalaman membangun Gorontalo. "Setiap orang pasti tertarik menjadi gubernur DKI, apalagi ini ibukota negara, Kita memiliki hak sama," jelas pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 29 Oktober 1960.
Namun, dengan pengalaman dan kans yang dimilikinya, Tantowi mengaku Golkar pasti memilih calon sesuai dengan hasil survai dan berdasarkan survai yang telah dilakukannya,dirinya merupakan calon kuat dari Partai Golkar untuk Pemilukada DKI Jakarta 2012, dia bersaing ketat dari segi popularitas dengan foke. "Jadi silahkan saja," tegasnya.
Seperti lanjut dia pada hasil survei Cyrus Network, pada 23-29 Desember 2011 lalu, tracking survei lembaga itu menunjukkan adanya persaingan elektabilitas antara dirinya dan Fauzi Bowo. "Seluruh indonesia mengenal saya, seluruh Jakarta mengenal saya, dan masyarakat memilih sosok yang dekat mereka," katanya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasa Nasbi mengatakan Sosialisasi Fauzi Bowo dan Tantowi sudah cukup panjang. Dalam memori publik, keduanya paling diingat.
Dalam urutan lima besar hasil survei menunjukkan bahwa Fauzi Bowo memiliki tingkat popularitas sebesar 25,3 persen, Tantowi Yahya 19 persen, Faisal Basri 15 persen, Joko Widodo 6,0 persen, Sandiaga S Uno 6,0 persen.
Setelah itu, calon dari Partai Amanatt Nasional, Wanda Hamidah memiliki tingkat popularitas sebesar 4,7 persen, Nachrowi Ramli 2,7 persen, Triwisaksana 2,3 persen, Hendardji Supandji 2,0 persen, Nono Sampono 1,7 persen. Sementara responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 14,7 persen. "Tidak mendikotomikan bahwa calon militer akan susah menanjak. Itu hanya persepsi elit saja, tapi masyarakat tetap akan pilih yang mereka kenal," ujarnya.
Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error +/-4,38 persen. Ditambahkan Hasan Nasbi, Cyrus akan menggelar survei dua minggu sekali menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada Juli 2012 mendatang. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Partai Aceh tak Ikut, Kacau, Banyak Golput
Redaktur : Tim Redaksi